Logo Bloomberg Technoz

“Semakin banyak perusahaan, baik dari dalam dan luar negeri, yang mempercayakan suplai listrik hijaunya melalui REC PLN. Sehingga, kami optimistis layanan listrik hijau ini akan terus tumbuh,” tegasnya.

Saat ini, PLN mengoperasikan 10 pembangkit EBT yang menyuplai listrik hijau untuk pelanggan REC, antara lain: PLTP Kamojang, PLTP Ulubelu, PLTP Lahendong, PLTP Ulumbu, PLTA Cirata, PLTA Bakaru, PLTA Orya Genyem, PLTA Saguling, PLTA Mrica, dan PLTM Lambur.

Sejumlah perusahaan ternama telah menjadi pelanggan REC PLN, seperti PT Cheil Jedang Indonesia, Nike, PT Asahimas Chemical, PT South Pasific Viscose, PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk, PT Air Liquide Indonesia, PT Smelting, PT Ceria Metalindo Prima, PT Frisian Flag Indonesia, PT Ajinomoto Indonesia, dan PT HM Sampoerna Tbk.

Imron Hamzah, Head ID SMS Department PT HM Sampoerna Tbk, menyatakan bahwa REC sejalan dengan strategi perusahaan dalam mendukung efisiensi energi dan pembangunan berkelanjutan.

“Terima kasih atas kerja samanya yang sudah berjalan selama 3 tahun dengan PLN, dan semoga kerja sama ini terus berlanjut agar berdampak pada perkembangan penggunaan energi hijau di Indonesia,” kata Imron.

Senada dengan itu, Khamdi, General Manager PT Inecda Plantation, turut mengapresiasi inisiatif REC sebagai langkah nyata menuju pembangunan berkelanjutan.

“Kami berharap, kolaborasi bersama PLN ini dapat terus terjalin sehingga memberikan dampak baik melalui langkah-langkah yang mengedepankan prinsip bisnis berkelanjutan dan mengimplementasikan aspek ESG untuk mewujudkan SDGs,” imbuh Khamdi.

PLN memastikan bahwa dengan harga terjangkau sebesar Rp35.000 per unit REC (1.000 kWh), layanan ini akan terus menjadi pilihan strategis bagi industri yang ingin meningkatkan daya saing sekaligus menjaga keberlanjutan lingkungan.

(tim)

No more pages