Logo Bloomberg Technoz

Dokter Respons Soal Intensif Rp30 Juta: Jaminan Karier Terpenting

Muhammad Fikri
06 August 2025 21:00

Ilustrasi dokter. (Hannah McKay/Reuters/Bloomberg)
Ilustrasi dokter. (Hannah McKay/Reuters/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Pemerintah berencana memberikan tunjangan sebesar Rp30 juta kepada dokter spesialis yang bersedia bertugas di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T). Namun, hingga kini, realisasi dari kebijakan tersebut belum dirasakan oleh para tenaga medis yang menjadi sasaran kebijakan.

“Sampai saat ini kami belum mendapatkan pemberitahuan soal itu,” ujar Prof. Dr. Dwiana Ocviyanti dari Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI), kepada wartawan di Jakarta, Rabu (6/8/2025). “Tapi kalau benar-benar dijalankan, tentu sangat membantu.”

Menurut Dwiana, tunjangan Rp30 juta itu diharapkan bisa menjadi insentif yang mampu menarik minat dokter spesialis untuk bekerja di wilayah 3T, yang selama ini kekurangan tenaga medis. Meski demikian, ia menegaskan bahwa uang bukan satu-satunya pertimbangan.


“Yang penting juga adalah keamanan dan fasilitas. Kalau pergi ke daerah, tantangannya banyak. Apalagi dokter spesialis biasanya sudah berkeluarga, tentu mereka berpikir soal jaminan hidup dan karier jangka panjang,” lanjutnya.

Dwiana menambahkan, minimal ada tujuh jenis spesialis yang dibutuhkan secara mendesak di wilayah 3T, seperti bedah, penyakit dalam, anak, anestesi, radiologi, dan patologi klinik. “Kalau nggak ada anestesi, obgyn nggak bisa operasi. Jadi semuanya saling mendukung,” katanya.