Para startup besar di Amerika Serikat (AS) sering menegosiasikan penjualan saham untuk karyawan mereka sebagai cara untuk memberi penghargaan dan mempertahankan staf, dan juga menarik investor eksternal. Perusahaan yang dipimpin oleh Sam Altman ini bermaksud memanfaatkan permintaan investor untuk menyediakan likuiditas bagi karyawan yang mencerminkan pertumbuhan perusahaan, menurut salah satu orang yang mengetahui tentang negosiasi investasi tersebut.
Dalam beberapa bulan terakhir, OpenAI kehilangan beberapa talenta dari divisi risetnya yang dibak Meta Platforms Inc. Induk Facebook ini secara agresif merekrut talenta terbaik dari Apple Inc. dan pesaing lainnya untuk tim AI “Superintelegence”, menawarkan paket gaji dalam kisaran 9 digit. Penjualan sekunder untuk OpenAI dapat berfungsi sebagai cara untuk memberi insentif kepada staf untuk tetap berada di perusahaan yang ditawari kompensasi mewah.
OpenAI, yang ChatGPT-nya mengantarkan era baru pengembangan AI, telah mengawasi serangkaian rilis fitur dan teknologi besar baru-baru ini.
Hal ini termasuk sepasang model AI yang terbuka dan tersedia secara bebas, yang dapat meniru proses penalaran manusia, beberapa bulan setelah DeepSeek dari China menarik perhatian dunia. Saat ini DeepSeek sedang mempersiapkan peluncuran model GPT-5 terbarunya, yang bertujuan untuk menopang keunggulan OpenAI dalam lingkungan yang semakin kompetitif.
Sebagai perusahaan startup, OpenAI telah mengumumkan bahwa mereka berharap ChatGPT akan mencapai 700 juta pengguna aktif mingguan (weekly active users/WAU) minggu ini, naik dari 500 juta pada akhir Maret. Aplikasi ini juga baru saja melampaui 3 miliar pesan pengguna per hari. Dan pada bulan Mei, OpenAI mengumumkan rencana untuk mengakuisisi startup perangkat AI yang didirikan oleh veteran Apple Jony Ive dalam kesepakatan senilai hampir US$6,5 miliar untuk seluruh saham, bergabung dengan desainer iPhone legendaris tersebut untuk membuat dorongan ke perangkat.
Perusahaan ini juga menghadapi sejumlah tantangan. OpenAI saat ini sedang dalam diskusi terpisah tentang masa depannya sebagai perusahaan nirlaba, sebuah negosiasi yang telah berlangsung selama berbulan-bulan.
Microsoft Corp, yang mendukung OpenAI dengan dana sekitar US$13,75 miliar dan memiliki hak untuk menggunakan kekayaan intelektualnya, merupakan penghambat terbesar di antara para investor pembuat ChatGPT, Bloomberg sebelumnya melaporkan. Yang dipermasalahkan adalah ukuran saham Microsoft di perusahaan yang baru dikonfigurasi.
Pembicaraan tersebut kemudian meluas menjadi negosiasi ulang hubungan mereka, dengan pembuat perangkat lunak yang berusaha untuk menghindari kehilangan akses tiba-tiba ke teknologi startup sebelum akhir kesepakatan saat ini, yang akan berakhir pada tahun 2030.
(bbn)































