Logo Bloomberg Technoz

Bahlil Bidik Proyek Baterai Kongsi Huayou-IBC Rampung Akhir 2027

Azura Yumna Ramadani Purnama
05 August 2025 19:17

Pabrik baterai kendaraan listrik./Bloomberg-Krisztian Bocsi
Pabrik baterai kendaraan listrik./Bloomberg-Krisztian Bocsi

Bloomberg Technoz, Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menargetkan proyek baterai kendaraan listrik (EV) terintegrasi garapan konsorsium Zhejiang Huayou Cobalt Co, bersama dengan Indonesia Battery Corporation (IBC) rampung pada akhir 2027.

Proyek dengan nilai investasi mencapai US$9,8 miliar atau sekitar Rp145,43 triliun (asumsi kurs saat ini) dikenal juga dengan kode Titan.

Awalnya, pemimpin konsorsium proyek ini adalah LG Energy Solution Ltd. (LGES) yang belakangan didepak pemerintah lantaran berlarut-larutnya rencana investasi. Huayou kemudian mengambilalih posisi pimpinan konsorsium untuk melanjutkan proyek.


“Huayo sebentar lagi akan jalan dengan Antam dan IBC. Total investasinya sekitar 8 miliar dolar [AS]. Nah kalau ini semua jadi, kita targetkan 2027 akhir ini semua sudah jadi,” kata Bahlil di International Battery Summit 2025, Jakarta, Selasa (5/8/2025).

Zhejiang Huayou Cobalt (Dok. Huayou)

Hampir serupa dengan Proyek Dragon besutan CATL-IBC yang baru diresmikan pemerintah, Proyek Titan  juga dirancang sebagai ekosistem baterai terintegrasi dari hulu ke hilir, mulai dari tambang, fasilitas pengolahan nikel HPAL, prekursor, katoda, hingga pabrik sel baterai dan fasilitas daur ulang.