Sekretaris Jenderal Apmaki Alie Cendrawan mengatakan sejatinya produsen wadah makanan telah memodifikasi pabrik-pabrik lama demi program unggulan Presiden Prabowo Subianto tersebut. Bahkan pihaknya juga investasi langsung untuk mendukung program pemerintah.
"Adanya usulan ataupun ajakan dari pemerintah, di mana mengusulkan dan meminta agar pengusaha nasional membangun pabrikan lokal tujuannya untuk mendukung program makan bergizi gratis. Jadi antaranya mungkin food tray ataupun peralatan lainnya," kata Alie.
Dalam kesempatan terpisah, Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana menuturkan produsen food tray di Tanah Air baru mampu memproduksi enam juta unit per bulan atau wadah makan untuk MBG.
Untuk itu, pemerintah akan melakukan impor food tray untuk mempercepat perluasan program tersebut.
“BGN sedang cek semua industri dalam negeri. Baru ada 16 perusahaan dengan kapasitas 6 juta tray per bulan. Sementara itu [impor food tray] langkah yang antisipatif,” kata Dadan melalui pesan WhatsApp kepada Bloomberg Technoz, belum lama ini.
Menurut Dadan angka produksi food tray tersebut masih jauh dari penerima target yang kini harus mencapai 82.9 juta pada tahun ini.
“Bukan berarti kita tidak mengutamakan produk lokal, tapi nanti untuk berbasis APBN pasti kita gunakan produk-produk lokal,” tambahnya.
Menurut Dadan pemerintah melalui Kemendag melonggarkan importasi food tray untuk MBG karena kebutuhan produksi dalam yang masih sedikit untuk mencapai target penerima 82,9 juta tahun 2025.
“Tapi kita harus melihat kesiapan dalam negeri, jangan sampai program kita terhambat hanya gara-gara itu. Jadi kita ingin meningkatkan produksi dalam negeri tapi program kita juga nggak boleh terhambat,” imbuhnya.
(ell)

































