Logo Bloomberg Technoz

Tren ini menyoroti masalah yang lebih besar yakni menurunnya respons terhadap survei pemerintah.

BLS biasanya mengumpulkan data payroll selama tiga bulan untuk mendapatkan gambaran lengkap. Namun, perusahaan yang merespons pada survei awal semakin sedikit. Tingkat respons awal kini sering di bawah 60%, turun dari kisaran 70% atau lebih sebelum pandemi.

“Semakin banyak data yang hilang dan baru masuk belakangan, revisi akan makin besar,” kata Omair Sharif, presiden Inflation Insights LLC. “Tingkat 50% jelas terlalu rendah.”

Data pekerjaan berasal dari dua survei: bisnis (payroll) dan rumah tangga (pengangguran). Survei rumah tangga juga mengalami penurunan respons. Namun, BLS menyebut tidak ada hubungan langsung antara tingkat respons dan revisi pada data payroll.

Penurunan respons terjadi selama bertahun-tahun karena publik semakin jenuh terhadap survei dan kepercayaan pada institusi pemerintah menurun. Badan statistik juga menghadapi anggaran yang ketat dan kekurangan staf, yang makin terasa di era pemerintahan Trump.

“Kami melihat pemotongan anggaran memengaruhi kemampuan pemerintah mengumpulkan dan menganalisis data ekonomi,” kata Gregory Daco, kepala ekonom EY-Parthenon. “Ini membuat laporan BLS ke depan berpotensi lebih fluktuatif.”

Awal pekan ini, BLS menyebut sekitar 15% sampel dalam Indeks Harga Konsumen — laporan utama inflasi — ditangguhkan pengumpulannya. Sebelumnya pada Juni, lembaga itu juga menghentikan pengumpulan di tiga wilayah metro karena keterbatasan sumber daya.

Derek Holt, kepala ekonomi pasar modal di Scotiabank, menyebut perubahan kebijakan dari Washington juga bisa memengaruhi rendahnya respons survei.

“Di tengah gejolak kebijakan perdagangan, imigrasi, dan fiskal yang cepat berubah, kualitas data makin tertekan,” kata Holt dalam laporannya.

Sebelum laporan ini, Gubernur The Fed Christopher Waller sudah memperkirakan adanya revisi data. Itulah alasan ia memilih menurunkan suku bunga pekan ini, berbeda dengan mayoritas anggota lain.

Selain revisi bulanan, BLS juga melakukan revisi tahunan setiap Februari dengan membandingkan data terhadap sumber yang lebih akurat namun kurang cepat. Tahun lalu, revisi tahunan ini menjadi yang terbesar sejak 2009.

(bbn)

No more pages