Trump telah mencapai kesepakatan dengan beberapa mitra dagang utama seperti Uni Eropa, Inggris, Jepang, dan Korea Selatan. Sementara itu, ia secara sepihak menetapkan tarif untuk negara-negara lain seperti India dan Brasil. Pada April lalu, Trump sempat mengumumkan rencana pemberlakuan tarif terhadap hampir semua negara, namun kemudian menundanya dua kali untuk memberikan waktu bagi proses negosiasi.
Hingga saat ini, belum ada kepastian mengenai bagaimana pemerintah AS akan menangani negara-negara yang belum mencapai kesepakatan tarif dengan Trump. Sebelumnya, presiden menyatakan sekitar 150 negara akan menerima surat yang menetapkan tarif umum sebesar 10% hingga 15%. Namun, Leavitt tidak mengonfirmasi apakah rencana itu masih berlaku.
“Negara-negara lain yang belum mencapai kesepakatan atau sudah menerima surat, akan mendapat pemberitahuan resmi dari pemerintahan ini sebelum tenggat tengah malam nanti,” ujarnya.
Dengan menunda penerbitan dokumen hingga menit-menit terakhir, pemerintahan Trump menyebabkan kebingungan di kalangan importir dan pelaku industri logistik yang masih belum mendapat rincian teknis terkait penerapan tarif tersebut. Namun, Gedung Putih memperpanjang proses negosiasi dengan beberapa negara mitra demi meningkatkan posisi tawar dan meraih kesepakatan terbaik.
Leavitt juga menyampaikan bahwa masih ada kemungkinan kesepakatan baru dicapai sebelum Jumat. Menteri Perdagangan Howard Lutnick pada Rabu mengatakan bahwa AS telah menyepakati ketentuan tarif dengan Kamboja dan Thailand, meskipun baik Trump maupun perwakilan kedua negara belum mengumumkan kesepakatan tersebut secara resmi.
“Kalau sampai tengah malam nanti masih ada kesepakatan tambahan, saya tidak akan terkejut. Presiden pernah melakukannya sebelumnya, dan bisa saja terulang,” ujar Leavitt.
Sementara itu, pada Kamis pagi, Trump memperpanjang tarif yang berlaku untuk Meksiko selama 90 hari ke depan untuk memberi waktu tambahan bagi proses negosiasi dagang, meskipun sehari sebelumnya ia sempat menyatakan bahwa tenggat 1 Agustus “TIDAK AKAN DIPERPANJANG.” Jika tidak diperpanjang, tarif ekspor dari Meksiko ke AS seharusnya naik dari 25% menjadi 30% mulai Jumat.
(bbn)




























