Logo Bloomberg Technoz

“Dengan menggunakan batu bara kelas rendah, terus kemudian investasi juga tidak cukup tinggi-tinggi amat,” tuturnya.

Di sisi lain, dia mengatakan, proyek yang akan dikerjakan kongsi perusahaan China itu masuk dalam 6 proyek yang sebelumnya sempat disodorkan ke Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara.

Dia berpendapat komitmen investasi perusahaan China itu bakal menguntungkan pemerintah. Dia beralasan pemerintah tidak perlu ikut ambil risiko cukup besar dari investasi proyek.

“Sebetulnya pemerintah tidak perlu chip-in, dia yang berupaya sendiri, dengan investasi dia kan risk dia. Jadi itu lebih risk-nya nggak di kita,” tegasnya.

Sementara itu, dia mengatakan, perusahaan China tersebut tidak ikut terlibat dalam proyek DME yang saat ini tengah dikaji PT Bukit Asam Tbk. (PTBA).

“Tapi memang terkait dengan keekonomian perlu kita lakukan evaluasi,” pungkasnya.

Sebelumnya, Danantara tengah mengkaji sejumlah skema pendanaan untuk 6 proyek DME batu bara senilai Rp164 triliun, termasuk mengajak pihak swasta dan perusahaan pelat merah berinvestasi pada proyek itu.

CEO Danantara Rosan Roeslani menyatakan Danantara masih mengkaji seluruh skema pendanaan tersebut. Saat ini, Danantara tengah melakukan evaluasi terhadap dokumen pra-feasibility study (FS) atau studi kelayakan yang diberikan Kementerian ESDM.

“Jadi, dari kami, dari Danantara, justru kami ini ingin mengajak dunia usaha untuk ikut berinvestasi dengan potensi-potensi investasi yang ada di Indonesia, gitu,” kata Rosan kepada awak media, usai Konferensi Pers Realisasi Investasi Triwulan II, di kantornya, Selasa (29/7/2025).

Danantara juga tengah mempertimbangkan berinvestasi langsung pada proyek tersebut, atau justru menggabungkan pendanaan pihak swasta dan badan usaha milik negara (BUMN) dengan pendanaan yang dilakukan Danantara.

Namun, dia enggan menyebut pihak mana saja yang telah berminat ikut menggelontorkan dana pada proyek hilirisasi batu bara itu.

Dalam kajian yang dibuat Satuan Tugas Percepatan Hilirisasi dan Ketahanan Energi Nasional, proyek DME berpotensi dikembangkan di 6 lokasi tersebar di Bulungan, Kutai Timur, Kota Baru, Muara Enim, Pali hingga Banyuasin.

Proyek DME itu mengambil bagian sekitar 26,52% dari keseluruhan nilai investasi proyek yang diajukan Satgas Percepatan Hilirisasi dan Ketahanan Energi Nasional ke Danantara. Proyek itu juga diklaim dapat menyerap 34.800 tenaga kerja.

(azr/naw)

No more pages