Pada awal pekan ini, Thailand mengatakan sedang mendekati kesepakatan dengan AS dalam rangka menurunkan tarif bea masuk di tengah tawaran akses pasar yang lebih besar untuk produk pertanian dan industri AS.
AS merupakan pasar ekspor terbesar Thailand pada 2024, menyumbang 18% dari total pengiriman.
Phumtham menyatakan bahwa Thailand setuju secara prinsip dengan gagasan gencatan senjata, tetapi membutuhkan pembicaraan dengan Kamboja dan bukti niat yang tulus dari mereka. Phumtam juga mengatakan bahwa ia meminta Trump untuk menyampaikan pesan tersebut kepada Phnom Penh.
Pasukan menggunakan roket dan artileri untuk menyerang target di sepanjang perbatasan yang disengketakan antara Thailand dan Kamboja untuk hari ketiga, dengan pertempuran meluas ke area baru pada Sabtu. Phumtham mengatakan Jumat kepada wartawan bahwa intensitas bentrokan semakin meningkat, dan Thailand memperingatkan bahwa konfliknya dapat “berpotensi berkembang menjadi perang.”
“Saya berusaha menyederhanakan situasi yang kompleks” tambah Trump.
AS, China, dan Malaysia telah menghubungi pejabat Thailand untuk memfasilitasi gencatan senjata, tetapi Thailand mengatakan mereka bertekad untuk menyelesaikan permusuhan secara bilateral.
Pertempuran perbatasan juga berisiko memperburuk krisis politik di Thailand. Pemimpin yang sedang dalam tekanan, Paetongtarn Shinawatra, telah ditangguhkan sebagai perdana menteri atas dugaan penanganannya yang buruk terhadap sengketa perbatasan.
Trump berada di Skotlandia akhir pekan ini untuk mengunjungi klub golfnya dan kemungkinan menandatangani kesepakatan perdagangan dengan Uni Eropa. Ia berencana bertemu dengan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen pada Minggu.
Pemerintahan AS berharap dapat menuntaskan sejumlah kesepakatan perdagangan sebelum batas waktu 1 Agustus yang ditetapkan sendiri.
(bbn)


































