Logo Bloomberg Technoz

Kinerja rupiah yang mencengangkan hari ini seolah menghapus capaian kinerja buruk selama Mei lalu. Bulan lalu rupiah kehilangan 2,15% tertekan faktor eksternal yang membuat animo pemodal asing di pasar surat utang mengempis. Untuk pertama kalinya sejak Februari 2023, pemodal asing mencatat posisi jual bersih bulanan pada Mei lalu sebesar Rp2,5 triliun.

Inflasi sudah terjangkar

Hari ini nilai tukar rupiah mendapatkan suntikan energi dari dugaan adanya migrasi dana global dari pasar surat utang negara-negara maju ke pasar negara berkembang.

Migrasi dana pemodal global di pasar obligasi terlihat dari penurunan indeks S&P pasar obligasi negara maju yang turun 0,3%. Bersamaan dengan itu, indeks Emerging Market Bond Index (EMBI) tercatat naik 0,4% pada akhir pekan lalu. Di sisi lain, imbal hasil surat utang Amerika US Treasury dan surat utang Jerman, masing-masing naik 9 dan 6 bps mengindikasikan ada tekanan jual.

Pada saat yang sama, keyakinan investor terhadap ketangguhan ekonomi RI masih tinggi. "Indikasinya bisa terlihat dari kenaikan selisih yield antara INDOGB-10 tahun dan INDOGB-2 tahun menjadi 72 bps dari posisi 61 bps," kata Lionel Prayadi, analis Samuel Sekuritas, Senin (5/6/2023).

Dolar AS menguat menekan pergerakan mata uang di pasar negara berkembang (Bloomberg)

Hari ini, yield SUN semua tenor terpantau melandai mengindikasikan adanya reli beli oleh pemodal di pasar SUN dipimpin oleh penurunan yield INDOGB-2 tahun hingga 5 bps.

Di sisi lain, capaian inflasi Mei sebesar 4%, mengafirmasi bahwa tekanan harga di perekonomian domestik sudah sepenuhnya mereda dengan terjangkarnya inflasi ke level target bank sentral. 

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, pada Mei 2023, inflasi tercatat sebesar 0,09%, lebih rendah dibandingkan perkiraan para ekonom sebesar 0,3% dan menjadi tingkat inflasi terendah sejak Oktober 2022.

Adapun inflasi IHK pada Mei juga melandai lebih rendah ketimbang perkiraan pelaku pasar yakni sebesar 4%, dibandingkan konsensus ekonom 4,21%.

Inflasi inti pada Mei semakin stabil di kisaran target bank sentral, pada Mei lalu tercatat 2,66%, lebih rendah dibanding April. Penurunan inflasi IHK Mei menggenapkan laju penurunan tekanan harga di perekonomian domestik yang telah berlangsung sejak Maret lalu. 

(rui)

No more pages