Logo Bloomberg Technoz

Gelombang baru perangkat wearable berbasis AI mulai berkembang di industri teknologi global. Meta telah meluncurkan kacamata pintar Ray-Ban Stories yang ditenagai AI dan mencatat penjualan hingga 2 juta unit sejak 2023. Meta bahkan memperkuat posisinya dengan mengakuisisi sebagian saham di perusahaan induk Ray-Ban, EssilorLuxottica.

Tak ketinggalan, Google, Snap, dan bahkan OpenAI bekerja sama dengan mantan desainer Apple, Jony Ive untuk merancang perangkat AI inovatif yang dijadwalkan meluncur tahun depan. Namun demikian, tidak semua eksperimen AI wearable sukses di pasar.

Produk seperti Humane AI Pin dan Rabbit R1 mendapat sambutan dingin karena performa dan harga yang kurang kompetitif, bahkan startup Friend, yang mengembangkan kalung AI sebagai pendamping digital, menunda peluncuran hingga kuartal ketiga 2025.

Berbeda dari beberapa startup yang langsung meluncurkan produk mandiri, pendekatan Samsung cenderung lebih hati-hati. Perusahaan disebut masih dalam tahap pengembangan prototipe, termasuk kacamata pintar yang sedang dirancang untuk menjawab kebutuhan interaksi AI tanpa mengandalkan layar ponsel.

“Kami sedang aktif mengembangkan kacamata pintar" kata Choi. "Tapi tidak semua orang ingin memakai kacamata karena bisa mengubah penampilan. Karena itu, kami juga menjajaki bentuk perangkat lainnya," pungkas dia.

(prc/wep)

No more pages