Juru bicara Departemen Pertahanan Sean Parnell mengatakan bantuan militer baru tersebut akan membantu "memastikan Ukraina dapat mempertahankan diri, sementara kami berupaya untuk mencapai perdamaian abadi."
Pernyataan Trump akan memberikan sedikit kelegaan bagi Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy, yang berbicara dengan Trump pada Jumat (4/7/2025) lalu, demi menghentikan pembekuan bantuan tersebut.
Trump juga telah mencoba memediasi perdamaian lewat pembicaraan dengan Moskow, yang sejauh ini gagal mengakhiri perang.
Rusia terus menggempur Kyiv dan kota-kota Ukraina lainnya dengan jumlah drone dan rudal yang memecahkan rekor. Trump menyesalkan ribuan orang yang tewas dan mengatakan tidak senang dengan Presiden Vladimir Putin karena terus melancarkan serangan.
"Saya kecewa, jujur saja, Presiden Putin belum menghentikan aksinya," kata Trump. "Saya tidak senang dengan hal itu."
Pekan lalu, Pentagon mengatakan penundaan tersebut diperlukan, selagi AS meninjau stok senjatanya dan mempertimbangkan perlunya menyimpan senjata untuk mengantisipasi ancaman lain.
Menurut mereka, meski jumlah persediaan senjata dirahasiakan, senjata yang paling dibutuhkan Ukraina tidak begitu urgen di wilayah lain dan tidak ada kebutuhan mendesak untuk menolak senjata yang sudah dalam perjalanan ke negara tersebut.
Wall Street Journal pada Senin melaporkan Trump telah memberi tahu Zelenskiy melalui sambungan telepon pada Jumat bahwa ia telah memerintahkan peninjauan cadangan amunisi Pentagon setelah AS menyerang Iran bulan lalu, tetapi tidak memerintahkan penghentian.
Juru bicara Gedung Putih Karoline Leavitt mengatakan kepada wartawan pada Senin bahwa Menteri Pertahanan Pete Hegseth telah memerintahkan peninjauan tersebut saat ia menjabat.
(bbn)






























