Melesatnya IHSG yang begitu optimis di penutupan perdagangan merupakan efek langsung dari menguatnya sejumlah saham Grup Barito milik Prajogo Pangestu, berdasarkan data Bloomberg.
Saham-saham Grup Barito milik Prajogo Pangestu keseluruhannya kompak dipimpin oleh saham BRPT, susul PTRO, CUAN, dan BREN. Terlebih saham BRPT berhasil menguat mencapai 7% lebih.
PT Barito Pacific Tbk (BRPT), yang merupakan induk dari Grup Barito, berhasil menguat 110 poin atau dengan kenaikan 7,1% ke posisi Rp1.660/saham seiring dengan nilai transaksinya yang tinggi mencapai Rp299 miliar.
Menyusul tren kenaikan yang terjadi pada saham BRPT, saham PT Petrosea Tbk (PTRO), PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN), dan juga harga sahamnya PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN), yang juga terus menguat pada perdagangan hari ini.
Saham PTRO mencatatkan kenaikan 120 poin atau dengan penguatan 4,61% ke level Rp2.720/saham. Terapresiasinya harga saham tersebut tercapai usai sebanyak 32 juta saham ditransaksikan dengan nilai mencapai Rp86 miliar.
Saham CUAN juga memuncak di zona hijau, terbang 500 poin atau dengan kenaikan 4,21% ke level Rp12.350/saham. Menyusul saham BREN yang berhasil menguat 125 poin atau dengan kenaikan 2,19% ke posisi Rp5.825/saham.
Saham Prajogo Pangestu Tersengat IPO Anak Usaha
Penguatan keseluruhan saham grup Barito Pacific di siang hari ini terdorong sentimen anak usaha BRPT yang bakal listing dua hari lagi, pada 9 Juli 2025, PT Chandra Daya Investasi Tbk yang dengan kode emiten CDIA.
Melonjaknya saham Prajogo Pangestu juga terjadi saat entitas afiliasinya PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA) resmi menutup masa IPO–nya hari ini. CDIA melepas 12,48 miliar saham yang sama dengan 10% dari modal ditempatkan dengan harga IPO di batas atas Rp190/saham. Perusahaan menargetkan dana segar Rp2,37 triliun.
CDIA diagendakan melangsungkan penjatahan (selesai) pada hari ini 7 Juli 2025 hingga masa distribusi saham di portofolio investor pada 8 Juli 2025 serta tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 9 Juli 2025.
CDIA merupakan anak usaha yang fokus pada investasi infrastruktur. Mayoritas sahamnya dimiliki oleh TPIA, pemain besar di sektor energi, kimia, dan infrastruktur di Asia Tenggara, serta EGCO Group, perusahaan energi listrik asal Thailand. CDI Group menanamkan modal di berbagai proyek infrastruktur, mulai dari energi, air bersih, pelabuhan dan fasilitas penyimpanan, hingga layanan logistik.
IPO perusahaan ini menjadi salah satu agenda besar yang amat dinanti investor di pasar modal Indonesia di sepanjang tahun 2025, seiring dengan ekspansi agresif Grup Chandra Asri ke sisi hilir dan logistik. Langkah IPO potensial CDI dinilai menjadi bagian dari strategi Grup Chandra Asri dalam mengkonsolidasikan bisnis distribusi dan memperkuat struktur pembiayaan sisi hilir petrokimia yang tengah dikembangkan secara masif di Indonesia.
(fad/wep)































