Logo Bloomberg Technoz

Menurut analis, hal tersebut berpotensi memicu koreksi atas tingkat imbal hasil atau yield Surat Utang Negara (SUN) tenor acuan 10 tahun ke kisaran 6,75-6,85% serta tekanan terhadap rupiah menuju kisaran Rp16.400-Rp16.600/US$ dalam dua pekan ke depan.

Buntu dengan Jepang

Bila dengan Vietnam akhirnya tercapai kesepakatan, berbeda cerita dengan Jepang. Proses negosiasi AS dengan Jepang masih buntu sejauh ini. 

Trump menolak memberikan kompensasi pada Jepang seperti mengecualikan sektor otomotif Jepang dari tarif sektoral sebesar 25%, juga pengecualian tarif besi-baja 50%. 

Jepang di sisi lain juga menolak permintaan Trump membukakan pintu tanpa halangan untuk impor kendaraan dan produk agrikultur asal AS ke Jepang. Trump juga menolak ajakan joint venture di bidang manufaktur perkapalan dan dirgantara karena Jepang meminta pengecualian tarif sektoral untuk dua lini tersebut di masa mendatang.

Kebuntuan itu memicu ancaman baru Trump pada Negeri Sakura. Trump berencana mengenakan tarif sebesar 30%-35% pada Jepang.

Pemerintah Indonesia sejauh ini belum mencapai kesepakatan perdagangan dengan AS. Bila tak tercapai kesepakatan apapun sampai 9 Juli, maka barang ekspor RI ke Amerika akan terkena tarif 32%, lebih tinggi daripada tarif baru Vietnam.

Pengajuan usulan dalam negosiasi tahap pertama tak mencapai kesepakatan. 

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan pemerintah Indonesia sudah memiliki penawaran kedua untuk negosiasi tarif perdagangan dengan AS.

Dalam pernyataan di Jakarta akhir Juni lalu, Airlangga bilang tawaran kedua sudah diterima oleh AS. Selain itu, Indonesia juga telah berkomunikasi dengan United States Trade Representative (USTR), United States Secretary of Commerce Howard Lutnick, dan US Secretary of Treasury Scott Bessent.

Airlangga tidak menjelaskan dengan lengkap mengenai aspek dan sektor yang masuk ke dalam penawaran kedua tersebut.

"Pemerintah sudah terus berkomunikasi, baik secara tertulis. Indonesia punya tawaran kedua dan ini sudah diterima oleh AS. Tentu dari AS, kita sudah bicara juga dengan USTR Secretary of Commerce dan Secretary of Treasury," ujar Airlangga.

Sebelumnya, Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa menilai tim delegasi Indonesia yang berangkat ke AS untuk melakukan negosiasi tarif resiprokal harus mengetahui posisi dengan baik.

Menurut dia, tim delegasi Indonesia perlu menempati posisi waspada tetapi santai. Sebagai gambaran, Purbaya mengatakan, tim delegasi harus waspada dengan kemungkinan pengurangan tarif terhadap Vietnam yang saat ini dikenakan tarif 46%.

"Kirim delegasi memang harus. Jangan-jangan nanti Vietnam dapat [tarif] 0%. Kita jaga-jaga, jangan sampai itu terjadi atau jangan sampai ketinggalan kalau itu terjadi," ujar Purbaya dalam Special Interview bersama Bloomberg Technoz, beberapa waktu lalu.

(rui/aji)

No more pages