Logo Bloomberg Technoz

Paket yang secara informal dijuluki One Big Beautiful Bill” ini mencakup seluruh agenda legislatif Trump dalam satu paket besar. Trump secara langsung melobi anggota Kongres agar segera meloloskan RUU ini.

“Ini RUU yang hebat. Ada sesuatu untuk semua orang,” kata Trump kepada wartawan. “Dan saya rasa proses di DPR akan lebih mudah daripada di Senat.”

Partai Republik yakin pengesahan RUU ini akan membantu mereka mempertahankan mayoritas di Kongres pada pemilu paruh waktu mendatang. Namun, jajak pendapat menunjukkan RUU ini tidak terlalu populer. Survei Pew Research terbaru menunjukkan 49% warga Amerika menolak RUU ini, 29% mendukung, dan 21% belum punya sikap.

“Suara ini akan menghantui kolega Republik kita selama bertahun-tahun,” ujar Pemimpin Minoritas Senat Chuck Schumer. “Orang akan sakit dan mati, anak-anak akan kelaparan, dan utang akan membengkak ke tingkat yang belum pernah kita lihat sebelumnya.”

Langkah DPR

DPR diperkirakan akan menggelar pemungutan suara atas RUU tersebut pekan ini, namun hasilnya belum bisa dipastikan. Hanya sedikit anggota Republik yang boleh membelot agar RUU ini tetap lolos menghadapi oposisi penuh dari Demokrat.

Ketua DPR Mike Johnson menyatakan pihaknya akan bekerja cepat untuk mengesahkan RUU ini sebelum 4 Juli.

Di kalangan konservatif DPR, masih ada desakan agar pemotongan anggaran lebih besar, sementara kalangan moderat khawatir atas pengurangan anggaran Medicaid dan program jaring pengaman sosial lainnya dalam RUU ini.

Senator Lisa Murkowski, salah satu yang awalnya menolak tetapi akhirnya mendukung RUU ini, berharap DPR melakukan perubahan sehingga membuka ruang negosiasi lanjutan. Murkowski menyatakan keprihatinan atas pemotongan anggaran Medicaid dan energi bersih.

Dampak RUU pajak Trump ke energi bersih. (Sumber: Bloomberg)

Agenda Trump

Partai Republik menyebut RUU ini akan mendongkrak ekonomi, menekan imigrasi ilegal, dan mulai memangkas pemborosan di program-program seperti Medicaid.

RUU ini mencegah kenaikan pajak besar di awal tahun depan seiring habisnya pemotongan pajak 2017, dan mempermanenkan sejumlah insentif pajak bisnis yang sebagian sudah kadaluarsa, yang diklaim Trump akan mendorong pertumbuhan ekonomi. Namun banyak ekonom memperingatkan bahwa RUU ini memberi dorongan ekonomi kecil dan justru memperburuk kondisi fiskal negara.

“Kondisi fiskal AS saat ini tidak berada di jalur yang berkelanjutan,” kata Gubernur bank sentral AS atau Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell. “Tingkat utangnya masih bisa ditangani, tetapi arahnya tidak berkelanjutan, dan kita perlu mengatasinya cepat atau lambat. Lebih cepat tentu lebih baik.”

Atas permintaan Trump, RUU ini menambahkan pemotongan pajak baru untuk tip, kredit kendaraan, lembur, serta memperluas insentif pajak untuk lansia dan orang tua.

Pemotongan pajak ini dibiayai dengan memangkas anggaran sektor energi terbarukan, yang justru akan menguntungkan industri bahan bakar fosil. Insentif kendaraan listrik yang populer dihapus, memicu kemarahan Elon Musk karena akan merugikan Tesla Inc.

RUU ini juga mengucurkan ratusan miliar dolar tambahan untuk militer dan memperkuat pendanaan penegakan imigrasi.

Program Jaring Pengaman

Pemotongan pajak yang mahal dan peningkatan belanja pemerintah sebagian didanai oleh pemotongan anggaran, terutama yang menargetkan program Medicaid, kupon makanan (food stamps), dan pinjaman pendidikan federal.

Partai Demokrat menyatakan bahwa pemotongan program anti-kemiskinan, ditambah dengan pemotongan pajak yang lebih banyak menguntungkan kelompok kaya, membuat undang-undang ini sangat regresif (memperlebar kesenjangan). Mereka juga menyoroti peningkatan defisit sebesar US$3,3 triliun selama sepuluh tahun, meskipun Partai Republik mengklaim bertanggung jawab secara fiskal.

Hampir US$1 triliun akan dipotong dari Medicaid dengan memberlakukan syarat kerja baru bagi orang dewasa yang sehat tanpa anak, memberlakukan biaya pembayaran bersama (co-pays), dan membatasi penggantian dana federal kepada negara bagian. Aturan syarat kerja untuk kupon makanan juga akan diperluas, dan negara bagian dengan sistem yang rentan kesalahan akan dikenai sanksi.

Kantor Anggaran Kongres (CBO) memperkirakan 11,8 juta orang bisa kehilangan jaminan kesehatan selama satu dekade akibat undang-undang ini.

Undang-undang tersebut akan menghindari gagal bayar utang AS paling cepat pada bulan Agustus dengan menaikkan batas utang sebesar US$5 triliun. Trump dan Partai Republik berargumen bahwa penggunaan proses rekonsiliasi anggaran partisan untuk menaikkan batas utang tanpa keterlibatan Demokrat memungkinkan Partai Republik menghindari konsesi apa pun kepada partai minoritas, seperti peningkatan belanja untuk program domestik.

Dalam negosiasi akhir, para senator memutuskan untuk menggagalkan upaya kontroversial yang bertujuan mencegah negara bagian AS mengatur kecerdasan buatan (AI). Keputusan ini menjadi kerugian besar bagi perusahaan teknologi raksasa seperti Microsoft Corp dan Meta Platforms Inc, serta firma modal ventura seperti Andreessen Horowitz, yang telah mendorong langkah tersebut untuk menangkal aturan di tingkat negara bagian.

(bbn)

No more pages