Logo Bloomberg Technoz

Danantara Ogah Danai Akuisisi Aset Migas di Alaska, Pilih Qatar

Redaksi
26 June 2025 16:40

Rig pengeboran minyak Doyon Drilling Inc. berdiri di Lereng Utara di Teluk Prudhoe, Alaska, AS./Bloomberg-Daniel Acker
Rig pengeboran minyak Doyon Drilling Inc. berdiri di Lereng Utara di Teluk Prudhoe, Alaska, AS./Bloomberg-Daniel Acker

Bloomberg Technoz, Jakarta – Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) enggan membatasi pendanaan untuk investasi sektor energi di Amerika Serikat (AS) hanya pada akuisisi aset hulu migas di Alaska. 

Dalam kaitan itu, Chief Investment Officer (CIO) Danantara Pandu Patria Sjahrir mensinyalir peluang investasi di AS tidak terbatas pada proyek migas di Alaska, tetapi banyak potensi lain yang masih bisa ditangkap.

Enggak, kalau itu saya enggak mau. Kita lihatin semua [potensi] lah. [Proyek migas] Amerika kan banyak, ada Lower 48, ada Alaska. Itu kalau ngomong ke [investasi ke sektor] energi kan, sektor energi juga penting,” kata Pandu, Kamis (26/6/2025).


Dia menilai peluang investasi perusahaan nasional ke sektor energi di Negeri Paman Sam tetap tidak boleh terlewatkan, apalagi Indonesia selama ini masih menjadi importir bersih komoditas migas. Akan tetapi, dia menggarisbawahi, peluang tersebut harus bisa membawa keuntungan strategis ke dalam negeri. 

“Kalau misalnya kita impor, kenapa kita enggak beli minyak dari perusahaan minyak kita sendiri? Itu kan malah lebih bagus, kita yang dapat benefit-nya juga di situ. Itu yang penting,” ujar Pandu. 

Pipa-pipa berada di luar fasilitas produksi di Proyek Pengembangan Caelus Energy LLC Oooguruk di Harrison Bay, Alaska, AS./Bloomberg-Daniel Acker