Logo Bloomberg Technoz

Proyeksi suku bunga yang dirilis bersamaan dengan keputusan tersebut menunjukkan perpecahan: Tujuh pejabat kini memperkirakan tidak akan ada pemangkasan suku bunga tahun ini, dibandingkan dengan empat orang pada bulan Maret, dan dua pejabat lainnya memperkirakan akan ada satu kali pemangkasan. Sementara itu, sepuluh pejabat memperkirakan bahwa akan tepat untuk menurunkan suku bunga setidaknya dua kali sebelum akhir tahun 2025.

Menjelang pertemuan bulan ini, banyak pejabat menyatakan preferensinya untuk mempertahankan suku bunga tetap dalam waktu tertentu sambil menunggu kejelasan mengenai dampak kebijakan ekonomi Trump terhadap inflasi dan perekonomian secara keseluruhan.

The Fed's June Dot Plot. (Sumber: Federal Reverse)

Dalam pernyataan setelah pertemuan, para pembuat kebijakan menghapus kalimat dari pertemuan sebelumnya yang menyatakan bahwa risiko terhadap pengangguran dan inflasi telah meningkat. Mereka juga menyatakan bahwa ketidakpastian terhadap prospek ekonomi telah berkurang, namun tetap tinggi.

Pejabat The Fed dan para ekonom secara umum memperkirakan bahwa penggunaan tarif secara lebih luas oleh pemerintah akan membebani aktivitas ekonomi dan mendorong kenaikan harga. Prospek suku bunga dari para pejabat sejalan dengan ekspektasi investor akan pemangkasan suku bunga tahun ini sebelum pengumuman tersebut.

Ketika ditanya mengenai perbedaan dalam proyeksi suku bunga para pejabat, Powell meremehkan hal tersebut. Mengingat tingginya ketidakpastian dalam perekonomian, ia mengatakan, “Tidak ada yang memegang proyeksi jalur suku bunga ini dengan keyakinan yang kuat.”

Surat utang pemerintah AS (US Treasuries) mengakhiri hari perdagangan dengan perubahan tipis, dengan imbal hasil tetap di atas titik terendah sesi, dan para pelaku pasar tetap memperkirakan akan ada dua kali pemangkasan suku bunga tahun ini, dengan yang pertama kemungkinan terjadi pada bulan September.

Proyeksi Baru

Dalam proyeksi ekonomi terbaru mereka, para pejabat menaikkan estimasi median mereka untuk inflasi pada akhir tahun 2025 menjadi 3% dari sebelumnya 2,7%. Mereka juga menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi tahun 2025 menjadi 1,4% dari 1,7%.

Mereka memperkirakan tingkat pengangguran akan mencapai 4,5% pada akhir tahun ini, sedikit lebih tinggi dari estimasi sebelumnya.

Proyeksi tersebut mencerminkan situasi pelik yang dihadapi para pembuat kebijakan The Fed.

Tekanan inflasi yang meningkat biasanya menunjukkan bahwa kebijakan The Fed seharusnya menahan laju ekonomi dengan mempertahankan suku bunga tinggi, sementara pertumbuhan yang melemah justru menuntut adanya stimulus melalui penurunan suku bunga. Tahun ini, Trump berulang kali mendesak The Fed untuk memangkas suku bunga, dengan alasan bahwa bank sentral di bawah kepemimpinan Powell sering terlambat menyesuaikan kebijakan.

The Fed Putuskan Menahan Suku Bunga Acuan (Diolah)

Belum Ada Tanda-Tanda

Baik data ketenagakerjaan maupun inflasi sejauh ini belum menunjukkan dampak signifikan dari tarif. Salah satu ukuran inflasi konsumen inti naik pada bulan Mei, namun lebih rendah dari perkiraan, mendorong Trump untuk kembali menyerukan pemangkasan suku bunga.

Powell mengatakan komite masih memperkirakan bahwa tarif akan mulai memengaruhi harga akhir, namun hal itu membutuhkan waktu.

“Pada akhirnya, biaya dari tarif itu harus dibayar, dan sebagian akan dibebankan ke konsumen akhir,” ujarnya. 

“Kita tahu itu karena memang itulah yang dikatakan para pelaku usaha, dan itu juga yang ditunjukkan oleh data di masa lalu.”

“Kami tahu dampaknya akan datang, dan kami hanya ingin melihat sedikit buktinya sebelum mengambil keputusan secara prematur,” tambahnya.

Menanggapi sebuah pertanyaan, Powell mengatakan bahwa langkah terbaru The Fed untuk mengurangi jumlah staf tidak bertentangan dengan pernyataannya sebelumnya kepada Kongres bahwa bank sentral tidak kelebihan staf.

“Kami akan menunjukkan bahwa kami adalah pengelola sumber daya publik yang baik,” ujarnya.

(bbn)

No more pages