Logo Bloomberg Technoz

Sri Mulyani Benar, BI Memang Harus Berhenti Naikkan Bunga

Ruisa Khoiriyah
30 May 2023 15:10

Menteri Keuangan Sri Mulyani berswafoto dengan Gubernur BI Periode 2023-2028 Perry Warjiyo (Dok: Instagram)
Menteri Keuangan Sri Mulyani berswafoto dengan Gubernur BI Periode 2023-2028 Perry Warjiyo (Dok: Instagram)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati secara gamblang meminta Bank Indonesia (BI) agar tidak lagi menaikkan bunga acuan yang bisa mematikan pertumbuhan ekonomi di tengah laju inflasi domestik yang diperkirakan semakin melandai.

Alih-alih menaikkan bunga acuan, BI bahkan sebaiknya mulai menimbang menggunting bunga acuan demi mendorong pertumbuhan, menyusul tanda-tanda perlambatan yang semakin kentara terlihat di perekonomian domestik.

Sri Mulyani, dalam Rapat Kerja Badan Anggaran DPR bersama Menteri PPN/Kepala Bappenas dan Gubernur BI menyebut, pengendalian inflasi di Indonesia terjaga dengan baik sehingga kenaikan bunga acuan lebih lanjut untuk menjangkar inflasi, sudah tidak dibutuhkan lagi. 

Likuiditas perekonomian terus melambat mencerminkan dampak pengetatan moneter sejak Agustus 2022 (Divisi Riset Bloomberg Technoz)

"Pak Gubernur (Perry Warjiyo) tidak perlu menaikan suku bunga yang bisa mematikan ekonomi, karena kita sudah melakukan pengendalian inflasi bersama-sama pemerintah untuk meng-handle beberapa faktor yang bisa menyebabkan inflasi seperti pangan dan administered price," kata Sri Mulyani, Selasa (30/5/2023).

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi pada April 2023 sebesar 4,33% yang menurun dari sebulan sebelumnya sebesar 4,97%. Secara bulanan, inflasi bulan April 2023 tercatat sebesar 0,33% (mtm) yang berarti lebih rendah dari inflasi Ramadan dan Idulfitri pada tahun 2022 yakni 0,95% (mtm) pada April 2022 dan 0,40% (mtm) pada Mei 2022.