Logo Bloomberg Technoz

Perkembangan harga emas dunia mewarnai pembentukan harga emas Antam. Kemarin, harga emas dunia di pasar spot ditutup di US$ 3.395,5/troy ons. Ambruk 1,09% dibandingkan penutupan perdagangan akhir pekan lalu.

Koreksi ini terjadi setelah harga emas naik 5 hari beruntun. Selama 5 hari tersebut, harga terdongkrak 2,55%.

Harga emas memang sudah naik cukup pesat, bahkan nyaris menyentuh rekor tertinggi sepanjang masa. Itu menyebabkan emas jadi rentan terserang aksi ambil untung (profit taking).

Maklum, keuntungan yang bisa didapat investor memang lumayan menggiurkan, Ketika aksi profit taking terjadi, emas akan terpukul tekanan jual dan harganya turun.

Selain itu, perkembangan di Timur Tengah juga menjadi sentimen yang mempengaruhi harga emas. Bloomberg News, yang mengutip Wall Street Journal, mengungkapkan bahwa Iran memberi sinyal ingin menurunkan tensi ketegangan dengan Israel. Per kemarin, kedua negara masih ‘berbalas pantun’ dengan mengirimkan rentetan serangan udara.

Tidak hanya itu, Iran juga dikabarkan ingin melanjutkan dialog soal nuklir dengan Amerika Serikat (AS). Dinamika ini membuat dunia lebih lega, karena ada harapan meredanya kemungkinan perang dalam skala besar.

“Volatilitas mereda hari ini. Investor pun memasang mode wait and see,” ujar Ed Meir, Konsultan di Marex Capital Markets.

Emas adalah aset yang dipandang aman (safe haven asset). Saat situasi lebih tenang, investor cenderung memilih aset-aset berisiko yang bisa bisa mendatangkan keuntungan secara lebih instan.

(aji)

No more pages