Logo Bloomberg Technoz

Belakangan harga minyak kembali menguat setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyerukan evakuasi ibu kota Iran, Teheran, di tengah  pernyataan Israel yang menyatakan akan melanjutkan serangan militernya terhadap negara tersebut.

Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) sempat naik hingga 1,7%, diperdagangkan mendekati level US$73 per barel setelah sebelumnya ditutup turun 1,7% pada Senin (16/6/2025).

Penurunan sebelumnya dipicu oleh sinyal bahwa Iran ingin meredakan ketegangan yang meningkat sejak Israel melancarkan serangan ke sejumlah situs nuklir dan target militer Iran pekan lalu.

Pemerintah Israel mengklaim telah menguasai sebagian besar wilayah udara Iran dan menghancurkan sejumlah fasilitas penting yang digunakan untuk program misil dan nuklir negara tersebut sejak serangan dimulai pada Jumat.

Situasi ini memicu kekhawatiran akan meluasnya konflik di kawasan Timur Tengah—wilayah yang menyumbang sekitar sepertiga dari produksi minyak dunia.

Meski demikian, hingga kini infrastruktur ekspor minyak utama Iran masih belum terdampak, dan tidak ada indikasi bahwa Teheran berniat memperluas konflik dengan memblokir Selat Hormuz. Sekitar seperlima dari pasokan minyak dunia melewati jalur pelayaran sempit ini setiap harinya.

Amankan Rute

Di sisi lain, Pertamina International Shipping (PIS) tengah menyiapkan sejumlah rute alternatif untuk menjamin kelangsungan rantai pasok di tengah memanasnya perang Israel-Iran saat ini.

“Beberapa alternatif tersebut antara lain pelabuhan di wilayah Oman, Amerika Serikat, dan India,” kata Sekretaris Perusahaan Muhammad Baron saat dihubungi, Senin (16/6/2025). 

Baron mengatakan perseroannya tengah meningkatkan pemantauan untuk sejumlah operasional kapal yang berlayar melintasi rute Arabian Gulf dan Terusan Suez.

Baron memastikan seluruh kapal operasional telah masuk dalam pemantauan selepas memanasnya ketegangan antara kedua negara tersebut.

“Saat ini, PIS memastikan seluruh kapal yang beroperasi di rute internasional dalam kondisi aman,” tuturnya.

Menurutnya, perseroannya terus mengantisipasi dinamika di tingkat kawasan untuk menjaga kelancaran pasokan dan angkutan ke pasar domestik.

“PIS terus mengantisipasi dinamika regional dan berkomitmen menjaga keselamatan armada untuk memastikan kelancaran operasional dan keamanan pengangkutan energi,” tuturnya.

(mfd/naw)

No more pages