Seorang perwakilan Kering menolak memberikan komentar. Renault dalam pernyataannya pada hari Minggu mengatakan bahwa De Meo telah mengajukan pengunduran diri dan akan meninggalkan perusahaan otomotif tersebut pada 15 Juli. Dewan direksi Renault telah memulai pencarian CEO baru, tambah perusahaan itu.
Pemilihan De Meo merupakan “langkah ke arah yang tepat, tampaknya,” kata Luca Solca, analis barang mewah di Bernstein.
“De Meo membawa wibawa dan pengalaman ke perusahaan yang sangat membutuhkannya.”
Yang masih perlu dilihat, kata Solca, adalah apakah “ia bisa langsung tancap gas dan seefektif seperti yang telah ia tunjukkan di industri otomotif.”
Pemecahan Peran
Perombakan di Kering terjadi setelah nilai sahamnya anjlok hampir 80% sejak mencapai rekor tertinggi pada Agustus 2021. Grup ini telah berupaya membalikkan kinerja Gucci — yang menyumbang hampir dua pertiga dari laba — dengan menunjuk desainer baru, pertama pada awal 2023 dan yang terbaru awal tahun ini, namun sejauh ini upaya tersebut belum membuahkan hasil.
Grup ini juga telah menunjuk CEO baru untuk berbagai label, termasuk Gucci dan merek terbesarnya kedua, Yves Saint Laurent, dalam satu tahun terakhir.
Majalah Prancis Challenges melaporkan pekan lalu bahwa Kering sedang mempertimbangkan untuk memisahkan posisi kepemimpinan tertinggi, dengan Francois-Henri Pinault, 63 tahun, berupaya tetap menjabat sebagai ketua (chairman) dari grup barang mewah asal Prancis yang dikendalikan oleh keluarganya.
De Meo, 58 tahun, memimpin perusahaan otomotif Prancis tersebut selama lima tahun, setelah sebelumnya memegang peran penting di Fiat dan Volkswagen AG. Selama masa jabatannya, ia menjalin kemitraan untuk Renault dengan merek-merek fesyen seperti Agnès B.
De Meo membawa Renault keluar dari masa-masa sulit, saat perusahaan harus mengambil pinjaman yang didukung negara untuk bertahan dari pandemi dan mencatatkan kerugian miliaran euro dari bisnisnya di Rusia. Ia juga melonggarkan hubungan Renault dengan Nissan Motor Co asal Jepang, yang telah menjalin aliansi bermasalah selama lebih dari dua dekade.
Renault, yang sebelumnya dianggap sebagai mata rantai terlemah dalam aliansi, di bawah kepemimpinan De Meo justru melampaui nilai pasar Nissan pada tahun 2024, karena para investor menghargai percepatan pengembangan model-model baru seperti Megane E-Tech versi listrik, kembalinya perusahaan ke jalur laba, dan kemitraan baru dengan raksasa teknologi seperti Qualcomm Inc.
Renault, yang 15% sahamnya dimiliki oleh pemerintah Prancis, menjadi satu-satunya produsen mobil besar di Eropa yang tidak mengeluarkan peringatan penurunan laba (profit warning) pada tahun 2024, dan De Meo menetapkan panduan kinerja yang ambisius untuk 2025.
Dalam beberapa bulan terakhir, Renault juga terlindungi dari dampak tarif Presiden Donald Trump karena tidak memiliki kehadiran di AS — yang sangat merugikan pesaing seperti Stellantis NV, produsen Jeep — maupun di Tiongkok, di mana produsen mobil tengah menghadapi persaingan harga yang brutal.
‘Fondasi yang Sehat’
Di bawah kepemimpinan eksekutif asal Italia tersebut, Renault “telah kembali ke fondasi yang sehat, memiliki jajaran produk yang mengesankan, dan kembali mengalami pertumbuhan,” kata Ketua Dewan Jean-Dominique Senard dalam pernyataannya.
Pinault telah memimpin Kering selama dua dekade terakhir. Di bawah kepemimpinannya, grup yang didirikan oleh Francois Pinault, 88 tahun, mengubah nama dari PPR menjadi Kering dan mengalami pertumbuhan signifikan pada tahun-tahun awal masa Alessandro Michele sebagai desainer Gucci, yang mengambil alih pada 2015. Namun, Michele mengundurkan diri pada 2022 setelah desainnya yang beraliran maksimalis dan bohemian chic mulai kehilangan daya tarik.
Sebagai CEO, Pinault yang lebih muda juga dikritik karena gaya kepemimpinannya yang relatif tidak terlalu terlibat langsung, menurut laporan Bloomberg tahun lalu.
Pada akhir tahun 2022, Balenciaga — label lain milik Kering — merilis kampanye iklan yang dianggap menampilkan unsur seksualisasi anak-anak, memicu reaksi keras. Kampanye tersebut diawasi oleh desainer Demna yang pada awal tahun ini dipromosikan menjadi direktur artistik Gucci, sebuah keputusan yang tidak disetujui oleh para investor.
Dalam beberapa tahun terakhir, Kering melakukan aksi akuisisi besar-besaran, termasuk membeli pembuat parfum Creed serta 30% saham di label fesyen Italia, Valentino. Perusahaan juga menghabiskan dana besar untuk membeli properti-properti premium, namun kini berupaya menjual sebagian kepemilikannya di bangunan-bangunan tersebut guna memangkas utang.
Meskipun berkantor pusat di Paris, Kering memiliki sejumlah merek Italia lainnya termasuk pembuat barang kulit Bottega Veneta dan label perhiasan Pomellato, yang membuat penunjukan De Meo berpotensi membantu menjembatani perbedaan budaya.
Penunjukan De Meo ini akan memunculkan pertanyaan mengenai masa depan dua eksekutif puncak di bawah kepemimpinan Pinault: Jean-Marc Duplaix dan Francesca Bellettini, yang keduanya dipromosikan menjadi co-deputy CEO dua tahun lalu. Duplaix lebih berfokus pada operasi dan keuangan, sementara Bellettini mengawasi pengembangan merek.
(bbn)
































