Seteru Iran-Israel Didihkan Harga Minyak, Begini Manuver ESDM
Mis Fransiska Dewi
13 June 2025 15:10

Bloomberg Technoz, Jakarta – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengatakan Indonesia akan merespons anomali harga minyak dunia akibat seteru Israel-Iran dengan mengebut cadangan minyak untuk ketahanan energi.
Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung mengatakan, di tengah konflik geopolitik yang akan memengaruhi rute perdagangan minyak, pemerintah akan mengupayakan agar kebutuhan energi bisa dipenuhi dari dalam negeri dengan memacu produksi siap jual atau lifting.
“Jadi ya kita mengusahakan ada peningkatan produksi migas dalam negeri, terutama untuk crude. Dari yang tadinya tingkat produksi kita 560.000—570.000 barel per hari [bph], ini sekarang rata-rata sudah di atas 600.000 bph. Bulan ini sudah di atas 610.000 bph,” ujarnya ditemui Jumat (13/6/2025).
Minyak mentah Brent untuk pengiriman Agustus naik 6,8% menjadi US$74,05/barel pada pukul 14.40 di Singapura. Sementara itu, West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juli naik 7% menjadi US$72,80/barel.
Yuliot belum bisa mengonfirmasi apakah lonjakan harga minyak akibat perang Israel-Iran akan langsung berdampak pada beban negara untuk mengimpor minyak dan bahan bakar minyak (BBM).

































