“Sangat disayangkan bahwa bisnis asli Toyota justru digabungkan kembali ke dalam grup dan mengorbankan kepentingan para pemegang saham minoritas,” ujar salah satu investor. Investor lainnya menambahkan, “Saya yakin bukan hanya saya yang merasa harga tersebut terlalu rendah.”
Akio Toyoda diperkirakan akan menghadapi pertanyaan serupa saat Toyota Motor menggelar RUPS-nya akhir pekan ini.
Privatisasi Toyota Industries disebut-sebut dapat mengakhiri struktur induk-anak yang selama ini mendapat sorotan negatif, sejalan dengan dorongan pemerintah Jepang untuk membenahi praktik tata kelola tersebut. Namun di sisi lain, langkah ini bisa membuat para pemangku kepentingan merasa tersisih, karena memberikan kendali yang lebih besar kepada Toyoda atas perusahaan manufaktur tersebut.
“Kami memilih jalur ini sebagai langkah bagi kemajuan perusahaan,” kata Ito dalam RUPS tersebut. “Kami berharap mendapatkan kesepahaman dan dukungan dari semua pihak.”
Seluruh proposal perusahaan, termasuk pengangkatan kembali anggota dewan direksi Toyota Industries, disetujui dalam rapat tersebut. Menurut perusahaan, rapat teresebut merupakan rapat terpanjang dalam sejarahnya dan mencatat jumlah pertanyaan terbanyak dari pemegang saham.
Toyota Fudosan Co.—yang dimiliki oleh 15 perusahaan dalam grup Toyota—akan menjadi pemilik mayoritas Toyota Industries melalui perusahaan induk setelah akuisisi rampung. Toyoda, yang juga menjabat sebagai ketua Toyota Fudosan, berencana menginvestasikan dana pribadi sebesar ¥1 miliar ke dalam entitas pengakuisisi.
“Perusahaan-perusahaan grup Toyota ingin menunjukkan kepada investor bahwa mereka mendengarkan kekhawatiran pasar dan kini siap membenahi kepemilikan silang mereka,” ujar Julie Boote, analis otomotif Pelham Smithers Associates Ltd. yang berbasis di London. “Namun, langkah ini justru berbalik arah karena kepemilikan silang tersebut tetap ada, meski secara tidak langsung.”
Rencana akuisisi ini juga menarik perhatian lebih terhadap Toyota Fudosan, yang diketahui memiliki saham lebih dari ¥1 triliun dalam berbagai perusahaan grup Toyota.
Toyota Fudosan dikenal sebagai perusahaan properti dengan aset ikonik seperti gedung pencakar langit Midland Square di dekat kantor pusat Toyota Motor di Nagoya. Akio Toyoda telah menjabat sebagai pemimpin sejak 2015 yang lalu, melanjutkan posisi yang sebelumnya dipegang oleh ayahnya, Shoichiro Toyoda.
Menurut Kenta Kon, mantan CFO Toyota Motor yang kini memegang peran penting di beberapa anak usaha termasuk Toyota Fudosan, perusahaan properti ini secara efektif berfungsi sebagai perusahaan induk bagi grup tersebut.
Penawaran tender untuk Toyota Industries mencakup pendanaan dari Toyota Motor. Tiga bank terbesar di Jepang—Mitsubishi UFJ Financial Group Inc., Sumitomo Mitsui Financial Group Inc., dan Mizuho Financial Group Inc.—juga akan memberikan pinjaman kolektif sebesar ¥2,8 triliun untuk mendukung transaksi akuisisi ini.
Dalam sebuah wawancara yang dipublikasikan di situs resmi perusahaan pada Jumat lalu, Toyoda membela proposal ini dan menolak anggapan bahwa rencana tersebut bertujuan memperkuat cengkeraman keluarga atas grup usaha.
Ia menegaskan bahwa tujuan utama adalah memulihkan identitas grup dan mempersiapkan diri menghadapi perubahan besar dalam industri otomotif global.
(bbn)
































