Meskipun satuan harus mempertimbangkan kebutuhan perdagangan dan kehidupan sehari-hari penduduk lokal kedua negara, “mereka dapat memerintahkan penutupan atau pembukaan salah satu atau semua pos pemeriksaan perbatasan dalam kondisi apa pun atau jangka waktu yang dianggap tepat” untuk melindungi kedaulatan Thailand, demikian ungkap militer Thailand dalam pernyataannya.
Langkah ini menyusul komentar dari Menteri Pertahanan Phumtham Wechayachai bahwa ketegangan di perbatasan telah diperburuk oleh penguatan kehadiran militer Kamboja. Akibatnya, Thailand “menganggap perlu menerapkan langkah-langkah tambahan dan memperkuat postur militer kami,” katanya.
Sementara itu, dua pos pemeriksaan perbatasan di provinsi Chanthaburi timur Thailand telah diperintahkan untuk ditutup sementara bagi para wisatawan oleh komandan satuan tugas korps marinir provinsi, The Nation, sebuah situs berita berbahasa Inggris, melaporkan pada hari Sabtu.
Perintah tersebut mengutip pengumuman darurat militer di beberapa bagian provinsi tersebut karena ancaman keamanan dari Kamboja. Namun, para pekerja migran Kamboja yang bekerja di Thailand dikecualikan, dan perdagangan lintas batas akan terus berlanjut seperti biasa, menurut The Nation.
Perdagangan lintas batas dan aktivitas bea cukai tetap berjalan seperti biasa di provinsi Ubon Ratchathani, Menteri Keuangan Thailand Pichai Chunhavajira mengatakan dalam sebuah tulisan di X pada kunjungannya ke wilayah timur laut. Kementerian keuangan telah menyiapkan langkah-langkah fiskal untuk semua situasi, katanya.
(bbn)
































