Logo Bloomberg Technoz

Indef Kritisi MBG-Koperasi Desa Merah Putih: Risiko Bebani Fiskal

Merinda Faradianti
05 June 2025 10:00

Siswa menyantap Makan Bergizi Gratis di SDN Jati 03 Pulo Asem, Jakarta, Rabu (7/5/2025). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Siswa menyantap Makan Bergizi Gratis di SDN Jati 03 Pulo Asem, Jakarta, Rabu (7/5/2025). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Izzaudin Al Farras mengatakan dua program pemerintah yakni Makan Bergizi Gratis (MBG) dan Koperasi Desa Merah Putih (KPM) berisiko membebani kondisi fiskal Indonesia.

Dia mengatakan program unggulan pemerintah tersebut dijalankan beriringan dengan anggaran yang sangat besar. 

"Program MBG dirancang untuk daerah dengan stunting dan kemiskinan tertinggi. Tapi justru dimulai di kota besar dengan stunting dan kemiskinan yang relatif lebih rendah," katanya dikutip dari Instagram resmi Indef, Kamis (5/6/2025).

Katanya, target penerima manfaat MBG dari 19 juta ke 82 juta membuat anggaran ikut membengkak. Pasalnya, anggaran yang digelontorkan mulanya sebesar Rp71 triliun, namun dalam Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM-PPKF) RAPBN Tahun Anggaran 2026 disebutkan anggaran MBG diproyeksikan mencapai Rp400 triliun.

"Di samping itu, muncul masalah keracunan makanan, lokasi tak sesuai rencana dan keterlibatan usaha non-lokal," tambahnya.