Logo Bloomberg Technoz

Ketegangan terus meningkat sejak Presiden Lai Ching-te menjabat pada Mei tahun lalu. Beijing, yang menganggap pulau demokratis tersebut sebagai bagian dari wilayahnya, menyebut Lai sebagai separatis dan telah melakukan setidaknya tujuh kali latihan militer di sekitar pulau tersebut sejak Lai dilantik—langkah yang tidak pernah terjadi pada tahun-tahun sebelumnya.

Presiden Taiwan Lai Ching-te. (Fotografer: I-Hwa Cheng/Bloomberg)

Menteri Pertahanan AS Pete Hegseth pada Sabtu (31/5/2025) mendesak para mitra di Asia untuk meningkatkan belanja pertahanan hingga mencapai 5% dari produk domestik bruto, dan memperingatkan bahwa diperlukan lebih besar urgensi untuk mempersiapkan kemungkinan invasi China ke Taiwan.

Menurut pejabat Taipei, aktivitas China memuncak sekitar 27 Mei, ketika lebih dari 70 kapal—sebagian besar angkatan laut—terlihat beroperasi di wilayah tersebut.

Pejabat tersebut menambahkan, dua kapal induk, Shandong dan Liaoning, ikut serta dalam kegiatan tersebut bulan lalu, di mana Liaoning melakukan latihan lepas landas dan pendaratan pesawat tempur di Laut China Timur untuk pertama kalinya.

Patroli China juga tampak semakin mendekati batas 24 mil laut Taiwan selama latihan tempur gabungan, yang menurut pejabat Taipei tersebut, jauh melampaui kebutuhan pertahanan Beijing.

Data terpisah dari Kementerian Pertahanan Taiwan menunjukkan sekitar 254 kapal perang dan kapal pemerintah China terlihat di sekitar kepulauan tersebut selama 1-27 Mei, dengan rata-rata sembilan kapal per hari, menurut perhitungan Bloomberg.

Berdasarkan data tersebut, angka di atas sedikit meningkat dari rata-rata tujuh kapal per hari pada tahun lalu.

(bbn)

No more pages