Logo Bloomberg Technoz

Guncangan Pasar Awal Juni: IHSG, Rupiah, SUN Kompak Melemah

Redaksi
02 June 2025 11:10

Karyawan di depan layar indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (18/3/2025). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Karyawan di depan layar indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (18/3/2025). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Pasar modal RI mengawali Juni dengan guncangan yang menjatuhkan harga aset-aset mulai dari saham, surat utang sampai valuta rupiah.

Sentimen negatif pasar global menajam ketika kekhawatiran perihal kebijakan tarif Amerika Serikat (AS) di kala ketegangan geopolitik memanas di Eropa antara Ukraina dan Rusia, juga di Timur Tengah antara Israel dan Iran, menjadi kombinasi yang tak menguntungkan aset-aset pasar negara berkembang, emerging market, termasuk Indonesia.

Ditambah lagi, dari domestik, pasar keuangan juga kekurangan daya dukung menyusul data terbaru aktivitas manufaktur pada Mei yang masih terjebak di zona kontraksi. Pasar juga dibayangi kekhawatiran menyusul keluarnya surat edaran Kementerian Kesehatan untuk mewaspadai peningkatan kasus infeksi Covid-19.


Rupiah menyentuh level Rp16.333/US$ pagi ini di pasar spot, menjadi yang terlemah di Asia ketika indeks saham ambles hingga lebih dari 1%. IHSG kini sudah berada di level 7.072, melemah 1,43%, di tengah bursa Asia yang juga tenggelam di zona merah sejak pagi tadi. Pelemahan IHSG jadi yang terburuk setelah Hang Seng, indeks Taipex Taiwan juga indeks HSCEI Tiongkok.

Adapun di pasar surat utang negara, seperti ditunjukkan oleh data OTC Bloomberg, hampir semua tenor SUN terpantau naik tingkat imbal hasilnya pagi ini. Kenaikan imbal hasil alias yield, mengindikasikan penurunan harga obligasi.