Ketegangan antara dua negara dengan perekonomian terbesar di dunia ini kembali meningkat setelah meredanya ketegangan tarif pada bulan Mei. Pekan lalu, pemerintahan Trump menyatakan akan mulai mencabut visa pelajar asal China serta membatasi penjualan perangkat lunak desain cip ke negara tersebut. Selain itu, AS juga melarang ekspor komponen dan teknologi penting untuk mesin jet buatan AS ke China, seperti dilaporkan The New York Times.
Trump sendiri tidak memberikan penjelasan rinci saat menuduh Beijing telah melanggar gencatan tarif pada Jumat lalu. Namun, Perwakilan Dagang AS, Jamieson Greer, mengeluhkan bahwa China belum mempercepat ekspor mineral penting yang dibutuhkan untuk teknologi elektronik mutakhir.
Dalam pernyataannya, Kementerian Perdagangan China mengatakan pihaknya “dengan tegas menolak tuduhan tak berdasar tersebut” dan menegaskan bahwa China telah menjalankan isi kesepakatan secara ketat.
Pernyataan Trump muncul sehari setelah Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, menyebut bahwa negosiasi dagang dengan China mengalami kebuntuan, dan menyarankan perlunya percakapan antara Trump dan Xi untuk membuka jalan keluar dari kebuntuan tersebut.
(bbn)
































