Bloomberg Technoz, Jakarta – PT Shell Indonesia menargetkan transaksi pengalihan bisnis SPBU di Tanah Air kepada usaha patungan Citadel Pacific Limited & Sefas Group rampung pada 2026.
Manajemen Shell Indonesia memastikan kegiatan operasional bisnis SPBU Shell akan tetap berlangsung seperti biasa sembari menantikan proses transaksi pengalihan bisnis itu rampung.
“Hingga penyelesaian proses pengalihan kepemilikan ini yang diharapkan terjadi pada tahun depan,” tulis manajemen Shell lewat pernyataan resmi, Jumat (23/5/2025).
Setelah proses pengalihan kepemilikan ini selesai, merek dagang Shell akan tetap berada di Indonesia melalui perjanjian lisensi merek. Adapun, produk BBM tetap akan dipasok melalui Shell.
“Pengalihan kepemilikan merupakan bagian dari strategi Shell untuk transformasi portofolio dan sejalan dengan komitmen Capital Market Day Shell,” tulis manajemen Shell.

Unit bisnis yang dilepas Shell di Indonesia itu mencakup jaringan SPBU yang tersebar di 200 lokasi, lebih dari 160 SPBU dimiliki langsung oleh perusahaan. Shell juga memiliki terminal BBM di Gresik, Jawa Timur.
Di sisi lain, Sefas Group merupakan distributor pelumas Shell terbesar di Indonesia sampai saat ini. Berdasarkan laman resmi perusahaan, Sefas mendistribusikan pelumas Shell kepada lebih dari 6.000 pelanggan yang tersebar di 21 lokasi sejak berdiri pada 1997.
Saat ini, Sefas memiliki portofolio pelanggan dari berbagai sektor industri mulai dari sektor pertambangan, konstruksi alat berat, pembangkit tenaga listrik, armada transportasi hingga manufaktur.
Sementara itu, Citadel Pacific merupakan perusahaan yang mapan dan terdiversifikasi dengan kegiatan operasional di seluruh Asia-Pasifik. Citadel memiliki lisensi merek Shell di Guam, Saipan, Republik Palau, Makau dan Hong Kong.
Selepas melepas unit bisnis SPBU, Shell bakal tetap menjalankan bisnis pelumas di Indonesia.
“Indonesia tetap menjadi pasar pertumbuhan utama untuk bisnis pelumas Shell,” tulis manajemen.
Shell memiliki dan mengoperasikan pabrik pelumas dengan kapasitas mencapai 300 juta liter per tahun dan sedang membangun pabrik manufaktur gemuk di Marunda yang akan memiliki kapasitas 12 kiloton per tahun.
Pada 2022, Shell mengakuisisi EcoOils yang memiliki dua fasilitas pengolahan di Indonesia. Akuisisi ini menambah portofolio bisnis bahan bakar rendah karbon Shell di kawasan tersebut.
(naw/wdh)