Logo Bloomberg Technoz

Alasan RI Tak Masuk Pengurus IsDB Meski Punya Saham Tinggi

Dovana Hasiana
15 May 2025 19:30

Menkeu Sri Mulyani saat konferensi pers usai pertemua IsDB. (Dok. Kemenkeu)
Menkeu Sri Mulyani saat konferensi pers usai pertemua IsDB. (Dok. Kemenkeu)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan bahwa Indonesia merupakan salah satu pemegang saham atau shareholder tertinggi ketiga di Islamic Development Bank (IsDB). Akan tetapi, menurut dia, tidak ada satu pun orang Indonesia yang masuk ke jajaran pengurus level senior atau senior management.

Menyitir situs resmi, biaya kontribusi atau capital subscription Indonesia di Islamic Development Bank adalah US$4,7 miliar atau 7,94% dari total. Angka tersebut di bawah Kerajaan Arab Saudi sebesar US$13,2 miliar atau 22,5% dari total dan Libya sebesar US$5,3 miliar atau 9,03% dari total.

"Saya sebagai Ketua Ikatan Ahli Ekonomi Islam [IAEI] waktu itu diminta oleh Pak Wakil Presiden Maruf Amin dan Pak Presiden Joko Widodo waktu itu agar Indonesia menaikkan peranannya di dalam Islamic Development Bank. Sehingga Indonesia hari ini menjadi shareholder nomor tiga tertinggi," ujar Sri Mulyani dalam agenda Sarasehan Ekonomi Islam Indonesia, Kamis (15/5/2025).

Sri Mulyani mengatakan peningkatan shareholder merupakan hal yang mudah karena pemerintah hanya perlu meningkatkan kontribusi terhadap ekuitas Islamic Development Bank.

Namun, hal yang paling sulit adalah dari sisi sumber daya manusia (SDM), di mana tidak ada satu pun wakil ketua di Islamic Development Bank yang berasal dari Indonesia.