Logo Bloomberg Technoz

Pernyataan Trump menjadi peringatan keras bagi para investor yang sempat berharap negosiasi ini akan membuka jalan untuk meredakan perang dagang yang selama ini mengguncang pasar saham dan obligasi, serta meningkatkan risiko perlambatan ekonomi global.

Kontrak berjangka S&P 500 sempat berbalik negatif meskipun akhirnya kembali naik, meski tidak setinggi sebelumnya. Saham-saham Eropa memangkas keuntungan dan nilai peso Meksiko sempat melemah. Imbal hasil obligasi AS bertenor dua tahun juga menurun.

Pada April lalu, Trump sempat menerapkan tarif tinggi terhadap puluhan negara, namun dengan cepat menunda pelaksanaannya demi memberi waktu 90 hari bagi mitra dagang untuk merundingkan kesepakatan dengan pemerintahannya. Pada Kamis, Trump mengumumkan tercapainya kesepakatan awal dengan Inggris — meski kesepakatan tersebut dinilai masih jauh dari janji awal Trump mengenai pakta yang “lengkap dan komprehensif,” dengan banyak rincian penting masih menunggu negosiasi lanjutan.

Negosiasi dengan China diperkirakan akan jauh lebih rumit. Awal pekan ini, Trump secara tegas menolak wacana pengurangan tarif lebih awal sebagai strategi untuk mempercepat proses perundingan.

Meski Trump sebelumnya menyatakan bersedia menurunkan tarif terhadap China di masa mendatang, baik ia maupun para penasihatnya menegaskan bahwa konsumen AS siap menanggung dampak dari perang dagang, termasuk harga yang lebih tinggi dan pilihan produk yang lebih sedikit, demi mendorong kembalinya lapangan kerja manufaktur ke dalam negeri.

(bbn)

No more pages