Logo Bloomberg Technoz

“Karena kalau dari Singapura kan kapalnya yang kecil-kecil. Itu juga salah satu alasan,” tuturnya.

Di sisi lain, Bahlil memastikan, pemerintah bakal menghentikan impor dari Singapura secara bertahap, dan mengalihkan ke negara lain seperti AS dan Timur Tengah.

“Bukan kata mungkin lagi nih, sudah hampir pasti. Jadi kita akan mengambil minyak dari negara lain, yang bukan dari negara itu [Singapura]. [Impor] salah satu negaranya AS,” kata dia.

Menurut hitung-hitungannya, impor dari Singapura bisa dihentikan dalam waktu 6 bulan mendatang.

“Tahap sekarang mungkin bisa 50% sampai dengan 60%, dan mungkin suatu saat akan nol,” tuturnya.

Manuver penghentian impor ini belakangan turut menjadi upaya perundingan tarif dagang Indonesia dengan AS. Pemerintah berharap alokasi belanja BBM tambahan dari AS bakal membuat neraca dagang lebih seimbang dengan negara itu.

Kan kita sudah mempunyai perjanjian dengan Amerika. Salah satu di antara yang kita tawarkan itu adalah kita harus membeli beberapa produk dari mereka. Di antaranya adalah BBM, crude [minyak mentah], dan LPG [gas minyak cair],” jelas Bahlil.

Impor BBM RI dari Singapura Pecah Rekor 

Indonesia sendiri selama ini merupakan importir BBM—khususnya jenis gasoline atau bensin — terbesar di Asia Pasifik, menurut catatan Argus Media.  

Bahkan, menurut data bea cukai Global Trade Tax (GTT), impor bensin secara bulanan Indonesia memecahkan rekor tertinggi pada Desember 2024.

Indonesia terpantau mengimpor 475.000 barel gasoline per hari pada Desember, melesat 29% dari bulan sebelumnya dan 24% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Tren impor BBM Indonesia./dok. Argus Media

Secara kumulatif, Indonesia mengimpor 378.500 barel gasoline per hari sepanjang 2024, naik dari 369.000 barel gasoline per hari tahun sebelumnya.

Singapura—yang notabene merupakan sentral pencampuran bensin utama di kawasan Asia Tenggara — terus menjadi pemasok utama BBM impor Indonesia dengan pembelian sebanyak 279.000 barel gasoline per hari pada Desember, diikuti oleh Malaysia dengan 97.000 barel per hari, menurut catatan Argus Media.

“Alasan lonjakan permintaan impor tidak dapat dipastikan, tetapi bisa jadi karena peningkatan permintaan bensin RON 92 Indonesia karena pemerintah berupaya memberlakukan pembatasan untuk memastikan bahan bakar bensin RON 90 bersubsidi masuk ke kelompok ekonomi sasaran,” papar lembaga tersebut.

(naw)

No more pages