Logo Bloomberg Technoz

Pada tahap awal ini, ginjal masih bekerja hampir normal, dengan nilai eGFR di atas 90. Namun, sudah mulai terjadi kerusakan ringan pada jaringan ginjal. Sayangnya, pada tahap ini banyak orang tidak menyadari bahwa mereka mengidap penyakit ginjal kronis karena minimnya gejala.

Tanda-tanda awal yang perlu diwaspadai antara lain:

  • Adanya protein dalam urine (proteinuria) yang terdeteksi melalui tes laboratorium

  • Fungsi ginjal masih dalam batas normal, tetapi ada indikasi kerusakan struktural

  • Biasanya tidak ada gejala fisik yang muncul

Diagnosis pada tahap ini biasanya hanya bisa ditegakkan melalui tes urine atau darah rutin. Oleh karena itu, pemeriksaan kesehatan secara berkala sangat dianjurkan, terutama bagi mereka yang memiliki riwayat hipertensi atau diabetes.

Stadium 2: Fungsi Ginjal Mulai Menurun

Ilustrasi ginjal. (Photo By chormail via Envato)

Pada stadium 2, nilai eGFR berada di kisaran 60 hingga 89. Fungsi penyaringan ginjal mulai menurun, meskipun masih tergolong ringan. Kerusakan fisik pada ginjal lebih jelas, dan beberapa gejala mulai dirasakan.

Gejala umum stadium 2 antara lain:

  • Pembengkakan ringan pada tangan dan kaki akibat penumpukan cairan

  • Tekanan darah tinggi yang sulit dikontrol

  • Infeksi saluran kemih yang berulang

  • Rasa tidak nyaman atau nyeri pada area punggung bawah

Tahap ini menjadi momentum penting untuk memperbaiki gaya hidup, mengontrol tekanan darah, dan menjaga kadar gula darah agar kerusakan ginjal tidak berlanjut.

Stadium 3: Gangguan Penyaringan Limbah Mulai Terasa

Pada stadium ini, ginjal sudah tidak mampu menyaring limbah dengan efektif. Nilai eGFR berkisar antara 30 hingga 59. Stadium 3 juga terbagi menjadi dua sub-stadium: 3A (eGFR 45–59) dan 3B (eGFR 30–44).

Gejala gagal ginjal stadium 3 yang umum terjadi:

  • Pembengkakan lebih parah pada kaki, tangan, atau pergelangan

  • Perubahan frekuensi buang air kecil (lebih sering atau lebih sedikit)

  • Nyeri punggung bagian bawah

  • Tekanan darah meningkat

  • Kelelahan yang tidak biasa

  • Munculnya busa atau darah dalam urine

  • Gangguan tidur karena kram otot atau kaki gelisah

  • Anemia dan penyakit tulang karena ketidakseimbangan kalsium dan fosfor

Stadium ini menandakan bahwa intervensi medis lebih lanjut dibutuhkan, termasuk pengobatan untuk mengontrol gejala dan memperlambat progresi penyakit.

Stadium 4: Kerusakan Ginjal yang Parah

Ilustrasi Penderita Batu Ginjal (Envato)

Nilai eGFR pada tahap ini turun drastis ke kisaran 15 hingga 29. Ini menandakan bahwa kerusakan ginjal telah mencapai tingkat yang parah dan mendekati gagal ginjal total.

Ciri-ciri yang perlu diwaspadai antara lain:

  • Nafas berbau amonia atau amis seperti bau urine

  • Rasa logam di mulut dan bau mulut

  • Mual dan muntah

  • Kehilangan nafsu makan secara drastis

  • Kesulitan berkonsentrasi

  • Kesemutan atau mati rasa pada jari tangan dan kaki

  • Penurunan berat badan yang tidak disengaja

Stadium 4 adalah masa kritis untuk bersiap menuju terapi pengganti ginjal seperti dialisis atau transplantasi ginjal. Pemantauan ketat oleh dokter spesialis ginjal sangat diperlukan.

Stadium 5: Gagal Ginjal Akhir yang Mengancam Nyawa

Ini merupakan stadium terakhir, di mana fungsi ginjal sangat menurun (eGFR kurang dari 15) atau bahkan tidak berfungsi sama sekali. Pada tahap ini, tubuh tidak mampu lagi membuang limbah dan kelebihan cairan sehingga menimbulkan berbagai komplikasi serius.

Gejala gagal ginjal stadium 5 meliputi:

  • Produksi urine menurun drastis atau tidak ada sama sekali

  • Pembengkakan hebat di wajah, tangan, kaki, dan sekitar mata

  • Kelelahan ekstrem dan lemah sepanjang waktu

  • Mual, muntah, dan kehilangan selera makan

  • Gatal hebat di seluruh tubuh

  • Sakit kepala kronis

  • Sulit tidur dan sesak napas akibat penumpukan cairan di paru-paru

  • Perubahan warna kulit (menjadi lebih gelap atau kekuningan)

  • Kram otot dan kesemutan yang parah

Pasien pada tahap ini membutuhkan terapi pengganti ginjal secara rutin agar dapat bertahan hidup, seperti hemodialisis, dialisis peritoneal, atau transplantasi ginjal.

(seo)

No more pages