Seperti yang diwartakan Bloomberg News, The Fed sambil memperingatkan risiko inflasi yang lebih tinggi dan pertumbuhan yang melambat semakin meningkat, Powell menenangkan investor setelah FOMC tidak mengubah suku bunga.
Dengan tingkat pengangguran yang masih rendah dan permintaan yang stabil, pejabat The Fed mengatakan mereka merasa nyaman untuk mempertahankan suku bunga sampai mereka memiliki pemahaman yang lebih baik tentang arah ekonomi.
Powell mengulangi sentimen itu pada hari Rabu. Powell menepis tekanan politik dari Presiden Donald Trump untuk memangkas suku bunga acuan The Fed, dengan mengatakan bahwa “Itu sama sekali tidak memengaruhi pekerjaan kami.”
Ia juga mengatakan bahwa ia tidak pernah meminta pertemuan dengan Presiden mana pun, “dan saya tidak akan pernah melakukannya.”
“Powell menegaskan beberapa kali The Fed tidak terburu-buru untuk menyesuaikan sikap kebijakan moneter mengingat kekuatan ekonomi, yang menempatkan The Fed dalam posisi untuk menunggu kejelasan yang lebih besar dan melihat bagaimana kondisi berkembang sebelum memangkas suku bunga,” kata Josh Jamner di ClearBridge Investments.
Tim Research Phillip Sekuritas dalam risetnya menyebut Pemerintah AS mengumumkan pejabat tinggi AS akan bertemu dengan pejabat China di pekan ini untuk mendiskusikan kebijakan perdagangan.
Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, dan Perwakilan Dagang AS, Jamieson Greer, akan bertemu dengan delegasi China yang dipimpin Wakil PM He Lifeng minggu ini di Jenewa, Swiss.
“Pertemuan ini berpotensi menjadi pembicaraan tingkat tinggi pertama antara kedua negara sejak Presiden Trump menaikkan tarif impor dari Tiongkok menjadi 145% bulan lalu,” mengutip riset harian Tim Research Phillip Sekuritas.
Analis Phintraco Sekuritas memaparkan, pasar merespon positif rencana pertemuan AS dan China di Swiss pada pekan ini. Pertemuan tersebut diharapkan akan mengurangi ketegangan perdagangan antara AS dan China akibat tarif.
Hasil positif dari pertemuan tersebut diharapkan mampu meredam kegelisahan risiko ekonomi (lonjakan inflasi, kenaikan angka pengangguran dan perlambatan ekonomi) yang disampaikan The Fed pasca pengumuman hasil FOMC.
“Tidak ada kejutan dari FOMC, di mana The Fed menahan suku bunga acuan di level 4,5%,” jelas Phintraco.
Melanjutkan sentimen itu, Phintraco, IHSG membentuk pola shooting star dan indikator stochastic berada pada overbought area. Kondisi tersebut mengindikasikan potensi pembalikan arah.
IHSG diperkirakan bergerak pada kisaran level 6.850–6.970 pada perdagangan Kamis hari ini.
Phintraco memberikan rangkuman rekomendasi saham hari ini meliputi SMRA, CTRA, PWON, ACES, dan TOWR.
Analis BRI Danareksa Sekuritas memaparkan, IHSG berhasil menguat kembali sebesar 0,41% menuju level 6.926. Saat ini IHSG memiliki support terdekat di 6.880 dengan resistance terdekat pada 7.030.
“IHSG diprediksi akan bergerak fluktuatif setelah keputusan penahanan suku bunga oleh The Fed,” mengutip paparan BRI Danareksa Sekuritas dalam risetnya pada Kamis (8/5/2025).
Bersamaan dengan risetnya, BRI Danareksa memberikan rekomendasi saham hari ini, BRPT, dan SMRA.
(fad)































