Logo Bloomberg Technoz

Di China, ada tanda-tanda para investor mulai menumpuk emas, di mana volume di Shanghai Futures Exchange melonjak ke rekor tertinggi dalam beberapa pekan terakhir. Minat beli emas yang tinggi di dalam negeri juga membuat PBOC mengeluarkan kuota baru bagi bank-bank komersial untuk mengimpor emas batangan.

Pada saat yang sama, otoritas China sudah bergerak memperkuat dukungan bagi perekonomian, dan menyiapkan panggung untuk pembicaraan dagang dengan para pejabat senior AS pada akhir pekan ini.

Pada Rabu, Beijing menurunkan suku bunga kebijakannya dan jumlah uang tunai yang harus disimpan para pemberi pinjaman sebagai cadangan, menyoroti upaya untuk menopang pertumbuhan.

Menurut Goldman Sachs Group Inc, bank-bank sentral telah meningkatkan pembelian emas mereka sekitar lima kali lipat sejak 2022, setelah pembekuan cadangan Rusia, yang menjadi salah satu pembeli emas batangan paling vokal dalam beberapa bulan terakhir. 

Tren ini kemungkinan besar merupakan "pergeseran struktural dalam perilaku pengelolaan cadangan, dan kami tidak memperkirakan pembalikan jangka pendek," kata para analis dalam catatan Maret.

Bank sentral China membeli emas saat harga bergejolak. (Bloomberg)

Pada saat itu, Goldman memperkirakan PBOC menyimpan sekitar 8% cadangannya dalam bentuk emas, di bawah rata-rata global sekitar 20%, dan juga jauh lebih rendah daripada porsi tinggi yang terlihat di beberapa negara maju.

Para analis menyebut, jika Beijing menargetkan alokasi sebesar 20%, dan mempertahankan kecepatan rata-rata sekitar 40 ton per bulan, maka akan memakan waktu sekitar tiga tahun untuk mencapai level tersebut.

"Volume pembelian yang moderat selama beberapa bulan terakhir menunjukkan bahwa meski mereka adalah pembeli, mereka hanya akan membelinya jika harganya menarik," kata Ross Norman, CEO Metals Daily. 

"Kemungkinan kita akan melihat pembelian emas yang berkelanjutan oleh PBOC karena mereka mengurangi aset berdenominasi dolar AS seperti Treasury."

(bbn)

No more pages