Sementara itu, beban pokok pendapatan naik 29,9% secara tahunan menjadi US$651 juta. Sehingga, laba kotor BRPT naik 29,9% secara tahunan menjadi US$123 juta.
Kinerja BRPT tersebut mencerminkan EBITDA sebesar US$140 juta, naik 3,7% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, US$135 juta.
"Kinerja keuangan kuartal I-2025 mencerminkan ketahanan perusahaan di tengah volatilitas global yang berkelanjutan akibat memanasnya kembali ketegangan perdagangan dunia," ujar Direktur Utama BRPS Agus Salim Pangestu dalam keterangan resmi.
Dia menambahkan, kinerja operasional menunjukkan perbaikan, didorong oleh pemulihan di segmen petrokimia serta disiplin pembiayaan yang kuat di segmen energi, yang secara keseluruhan menghasilkan peningkatan profitabilitas.
Peningkatan ini turut membantu mengimbangi tekanan eksternal dan menempatkan perusahaan pada posisi yang lebih baik.
"Namun demikian, mengingat ketidakpastian kondisi makroekonomi dan risiko perdagangan global yang masih berlangsung, perusahaan tetap berhati-hati dengan menerapkan pendekatan yang disiplin terhadap manajemen risiko dan alokasi modal," jelas Agus.
Meski masih banyak tantangan, fundamental BRPT tetap solid. Ini tercermin dari likuiditas dan neraca keuangan yang kuat, dengan rasio utang bersih terhadap ekuitas tetap stabil di level 0,73 kali, mencerminkan komitmen manajemen untuk menjaga struktur permodalan yang sehat di tengah ekspansi yang berkelanjutan.
(dhf)





























