Memetakan Pasar Minyak 2025 di Bawah Tekanan Trump dan OPEC+
Redaksi
06 May 2025 08:20

Bloomberg Technoz, Jakarta – Dalam sebulan terakhir, pasar minyak dunia diporak-porandakan oleh berbagai sentimen yang membuat harga makin terjun bebas, di tengah kondisi pasokan crude global yang memang sudah berlimpah sejak tahun lalu.
Sepanjang April, harga minyak terjerembap lebih dari 16% pascapengumuman tarif timbal balik pada 2 April oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
Bulan lalu juga menandakan perubahan harga minyak yang besar, dengan kontrak awal bergerak di rentang US$62,8/barel—US$75/barel pada penutupan pasar.
Menurut perkiraan BMI, lengan riset Fitch Group, harga minyak dunia pada 2025 akan bertengger di rerata US$68/barel dan pada 2026 di US$71/barel.
Setelah Trump memutuskan untuk menunda selama 90 hari kebijakan tarif resiprokalnya, kecuali terhadap China, performa harga Brent tetap tidak terkatrol signifikan. Bahkan, pasar minyak dunia berada di bawah tekanan baru memasuki Mei.

































