Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta - Pekan padat kembali datang memenuhi kalender ekonomi pada pekan kedua bulan Mei yang mulai hangat. 

Fokus para pelaku pasar pada pekan ini akan banyak tersedot pada gelar pertemuan bank sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve, yang akan digelar selama dua hari dan mengumumkan kebijakan bunga acuan -Fed fund rate- pada Rabu waktu setempat atau Kamis dini hari waktu Jakarta.

Konsensus pasar yang dihimpun oleh Bloomberg sejauh ini memperkirakan FFR masih akan kembali ditahan di level sekarang, 4,25%-4,50%.

FOMC bulan ini menjadi event yang sangat menarik karena digelar dengan latar belakang situasi perekonomian global yang telah banyak menghadapi berbagai turbulensi dan kontroversi terutama seputar perang tarif.

Jerome Powell dan kolega menghadapi ketidakpastian soal kebijakan tarif Presiden AS Donald Trump yang mungkin akan menyulitkannya memproyeksi trajectory perekonomian, juga kebijakan bunga acuan ke depan.

Di sisi lain, kritik terbuka Trump bahkan kecaman terhadap Powell juga akan menjadi tekanan tambahan bagi para central banker di AS yang didesak untuk segera memangkas bunga acuan.

Sementara dari dalam negeri, pasar akan mencermati konferensi pers pengumuman data pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia pada kuartal 1-2025 yang diprediksi mencatat kontraksi kuartalan dan laju tahunan terlambat sejak 2021.

Konsensus ekonom memperkirakan, ekonomi RI pada kuartal pertama tahun ini hanya tumbuh 4,93%.

Ramalan dari LPEM Universitas Indonesia juga tak jauh berbeda. Ekonom LPEM UI Teuku Riefky memperkirakan, PDB Indonesia pada kuartal 1-2025 hanya tumbuh 4,94% dengan rentang estimasi 4,93%-4,95%.

"Keseluruhan tahun 2025, pertumbuhan ekonomi diperkirakan sebesar 4,95% dengan kisaran 4,9%-5,0%," kata Riefky dalam kajian yang dilansir pekan lalu.

Perekonomian RI makin kesulitan tumbuh mengandalkan faktor musiman seperti libur akhir tahun ataupun musim Lebaran.

Sementara mesin pertumbuhan struktural ekonomi juga melemah dalam beberapa tahun terakhir seperti terlihat dari pelemahan daya beli, penyusutan jumlah kelas menengah juga produktivitas sektoral yang melemah persisten. Hal itu ditambah faktor eskternal, eskalasi perang dagang yang melemahkan salah satu motor pertumbuhan yakni ekspor.

Bila angka itu terealisasi, maka akan menjadi capaian pertumbuhan PDB Indonesia yang terendah sejak kuartal III-2021 ketika laju ekonomi hanya 3,53% akibat perekonomian yang mati suri terhantam pandemi.

Di luar event perekonomian, pekan ini gelar konklaf, yakni pertemuan Dewan Kardinal tertutup dan rahasia yang diadakan untuk memilih seorang Paus, yang merupakan Uskup Roma sekaligus kepala Gereja Katolik Roma sedunia, akan digelar pada pertengahan minggu. 

Untuk lebih lengkap berikut ini jadwal kalender ekonomi sepekan di seluruh dunia yang perlu dicermati oleh pasar, sesuai waktu setempat:

Senin, 5 Mei 2025

  • Data pertumbuhan ekonomi RI kuartal 1-2025
  • Rapat Kerja Komisi XI DPR-RI bersama Gubernur Bank Indonesia membahas tentang kinerja Bank Indonesia
  • Rapat Dengar Pendapat Komisi XII dengan Dirut PT Bukit Asam Tbk, Dirut PT Kaltim Prima Coal dan Dirut PT Arutmin Indonesia, tentang perkembangan hilirisasi batu bara 
  • Data belanja ritel Singapura
  • Keputusan bunga acuan Pakistan
  • Data ISM Services AS
  • Menteri Keuangan AS Scott Bessent dijadwalkan bicara di acara Milken Global Conference
  • Presiden Prancis Emmanuel Macron menjadi host konferensi di Sorbonne University

Selasa, 6 Mei 2025

  • Laporan Survei Harga Properti Residensial kuartal 1-2025 Indonesia, oleh Bank Indonesia
  • Lelang Surat Utang Negara target penerbitan Rp26 triliun
  • Data PMI Caixin Services Tiongkok
  • Dta PMI, PPI HCOB Services Zona Euro
  • Inflasi Filipina
  • Tingkat pengangguran Spanyol
  • Produksi industri Prancis
  • Inflasi Vietnam, data perdagangan dan produksi industri
  • Kinerja dagang AS
  • Parlemen Jerman bersiap mengonfirmasi Friedrich Merz sebagai kanselir Jerman yang baru
  • The Fed memulai pertemuan FOMC selama dua hari ke depan
  • Menteri Keuangan AS Scott Bessent memberi kesaksian di Kongres AS dalam rapat dengar pendapat terkait kebijakan fiskal dan ekonomi
  • Pejabat bank sentral AS, ECB, memulai retreat informal selama dua hari di Portugal

Rabu, 7 Mei 2025

  • Data cadangan devisa Tiongkok
  • Data penjualan ritel Zona Eruo
  • Keputusan bunga acuan Brazil, Republik Ceko, Polandia
  • Kinerja dagang Brazil, Prancis
  • Inflasi Taiwan, Thailand
  • Pemesanan manufaktur Jerman
  • Data kredit konsumsi AS
  • Keputusan FOMC Federal Reserve
  • Konklaf pemilihan Paus di Vatikan dimulai
  • Menteri Keuangan AS Scott Bessent dijadwalkan bicara di komisi keuangan Kongres AS
  • Menteri Luar Negeri Uni Eropa bertemu di Warsawa

Kamis, 8 Mei 2025

  • Cadangan devisa RI bulan April
  • Pertumbuhan ekonomi Filipina
  • Keputusan bunga acuan Malaysia, Norwegia, Peru, Swedia, Inggris
  • Produksi industri Australia, Jerman, Malaysia, Spanyol, Argentina
  • Perdagangan Taiwan
  • Klaim pengangguran AS, tingkat produktivitas
  • Inflasi Meksiko, Chile, Kolombia
  • Laporan keuangan Nintendo, Toyota
  • Bank of Japan merilis risalah rapat Maret

Jumat, 9 Mei 2025

  • Survei Konsumen Indonesia bulan April
  • Kinerja dagang Tiongkok
  • Konsumsi rumah tangga Jepang, pendapatan tunai
  • Produksi industri Italia, Turki
  • Tingkat pengangguran Kanada
  • Russia Victory Day, perayaan 80 tahun berakhirnya Perang Dunia II. Presiden Rusia Vladimir Putin mendeklarasikan gencatan senjata selama tiga hari di Ukraina untuk perayaan itu.
  • Presiden China Xi Jinping dan Presiden Brazil Luiz Inácio Lula da Silva dijadwalkan berkunjung ke Moskow
  • Gubernur The Fed New York John Williams, Gubernur The Fed Adriana Kugler dan Michael Barr bicara di forum bank sentral Islandia, bersama central banker negara Inggris dan Uni Eropa
  • Sejumlah pejabat The Fed dijadwalkan bicara di acara konferensi di Hoover
  • Fed Listens event digelar, Gubernur The Fed Chicago Austan Goolsbee dijadwalkan memberi sambutan

(rui)

No more pages