Logo Bloomberg Technoz

Larangan Ekspor Konsentrat, AMMN Catat Rugi Rp2,32 T Awal Tahun

Muhammad Fikri
02 May 2025 15:15

Truk pengangkut mineral pertambangan emas dan tembaga milik Amman Mineral. (Dok Amman.co.id)
Truk pengangkut mineral pertambangan emas dan tembaga milik Amman Mineral. (Dok Amman.co.id)

Bloomberg Technoz, Jakarta - PT Amman Mineral Tbk (AMMN) mencatat kerugian sebesar US$138,76 juta atau sekitar Rp2,32 triliun (asumsi kurs Rp16.666 per dolar AS) sepanjang kuartal I-2025.

Posisi rugi emiten tambang kongsi Keluarga Panigoro dan Grup Salim itu berbalik dari catatan laba bersih periode yang sama tahun sebelumnya di angka US$129,05 juta atau sekitar Rp2,08 triliun (asumsi kurs Rp16.129 per dolar AS).

Berdasarkan laporan keuangan yang berakhir 31 Maret 2025, AMMN mencatatkan penjualan bersih sebesar US$2,12 juta, anjlok 99,66% dari posisi penjualan periode yang sama tahun sebelumnya di angka US$601,55 juta.


Merosotnya pendapatan bersih AMMN itu disebabkan karena larangan ekspor konsentrat yang berimbas pada minimnya penjualan tembaga dan emas pada kuartal I-2025. AMMN hanya membukukan penjualan tembaga dan emas masing-masing US$247.000 dan US$1,87 juta.

“Pada akhir Maret, kami mencapai tonggak bersejarah, katoda tembaga pertama berhasil diproduksi di smelter baru kami,” kata Presiden Direktur AMMN Alexander Ramlie seperti dikutip dari siaran pers, Jumat (2/5/2025).