Logo Bloomberg Technoz

Kinerja saham-saham teknologi menjadi pendorong utama optimisme pasar, seiring harapan bahwa kesepakatan dagang akan memberi kelonggaran bagi sejumlah negara dari gelombang tarif tinggi yang pertama kali diumumkan pada 2 April lalu. Setelah melalui deretan laporan keuangan, fokus pelaku pasar kini beralih ke laporan ketenagakerjaan AS yang akan dirilis Jumat, yang menjadi data penting terakhir pekan ini.

“Sejauh ini kita melihat perusahaan teknologi besar mampu memenuhi ekspektasi pasar, dan itu cukup meyakinkan,” kata Georgios Leontaris, Chief Investment Officer wilayah EMEA di HSBC Global Private Banking. “Namun, selain soal laba, perdebatan besar lainnya adalah apakah kita sudah melewati puncak kegaduhan soal tarif atau belum.”

Sentimen Pasar

Sementara itu, General Motors Co memangkas proyeksi laba setahun penuh akibat tekanan dari tarif otomotif—salah satu dampak finansial terbesar yang diumumkan sejauh ini terkait ketegangan dagang. Saham Qualcomm Inc justru melemah selama sesi perdagangan setelah perusahaan tersebut memberikan proyeksi yang lemah, dengan alasan tarif menghambat permintaan terhadap produknya.

Meski beberapa hasil keuangan terkesan datar, sentimen pasar tetap positif berkat laporan bahwa pemerintah AS secara aktif menjalin komunikasi dengan China melalui berbagai saluran. Di saat yang sama, Trump menegaskan tidak akan terburu-buru menyelesaikan kesepakatan demi menenangkan investor, dan menilai volatilitas pasar “tidak ada hubungannya dengan tarif”.

Sebelumnya pada Kamis, data mingguan menunjukkan klaim tunjangan pengangguran naik ke level tertinggi sejak Februari. Aktivitas manufaktur AS juga tercatat menyusut paling tajam sejak November lalu.

Sebagian besar bursa saham di Eropa dan banyak negara Asia tutup karena libur nasional.

Sementara itu, nilai tukar yen melemah tajam terhadap dolar AS setelah bank sentral Jepang atau Bank of Japan (BoJ) menyatakan target inflasi akan lebih lama tercapai dibandingkan perkiraan sebelumnya.

Di pasar komoditas, harga emas turun ke level terendah dua minggu terakhir setelah muncul tanda-tanda kemajuan dalam pembicaraan dagang antara AS dan sejumlah negara, yang meredam permintaan terhadap aset safe haven. Harga minyak mentah AS berbalik naik setelah tiga hari berturut-turut mencatat pelemahan, seiring reli saham dan ancaman Presiden Trump yang akan menjatuhkan sanksi tambahan terhadap negara pembeli minyak Iran.

AS dan Ukraina juga mencapai kesepakatan terkait akses terhadap sumber daya alam Ukraina, memberi jaminan kepada para pejabat di Kyiv yang sebelumnya khawatir bahwa Trump akan mengurangi dukungannya dalam perundingan damai dengan Rusia.

(bbn)

No more pages