"Kami melihatnya masih baik dan [porsi] hilirisasi kelihatannya meningkat mungkin bisa mencapai 30% dari total investasi yang ada karena kami melihat ada investasi dari kembali lagi hilirisasi ini yang terus meningkat berjalan dengan program dari pemerintah," ujarnya.
Kontribusi nilai realisasi investasi hilirisasi terhadap keseluruhan meningkat pada kuartal I-2025. Sebagai gambaran, Rosan mengatakan total nilai realisasi investasi hilirisasi sebesar Rp136,3 triliun merupakan 29,3% dari total keseluruhan realisasi investasi pada kuartal I-2025.
Padahal, kata Rosan, tren kontribusi investasi dari hilirisasi hanya berada dalam kisaran 23%-24% dalam tiga tahun terakhir. Sekadar catatan, porsi investasi di bidang hilirisasi adalah 23,8% pada 2024 dan 26,5% pada 2023
"Kenapa ini bisa meningkat? karena memang selama ini mungkin investasi hilirisasi yang masuk lebih terkonsentrasi di nikel dan turunannya. Namun ternyata di tembaga sudah mulai, kelapa sawit sudah berjalan lama dan kita akan dorong pada produk turunannya. Sehingga nilai tambah bisa menciptakan lapangan kerja yang lebih signifikan," ujar Rosan.
Rosan menjelaskan, sektor dengan realisasi investasi bidang hilirisasi yang terbesar adalah mineral dengan total Rp97,6 triliun pada kuartal I-2025. Perinciannya, nikel Rp47,82 triliun; tembaga Rp17,7 triliun; bauksit Rp12,84 triliun; besi baja Rp12,01 triliun; timah Rp1,53 triliun dan lainnya Rp5,7 triliun. Adapun, komoditas lainnya meliputi pasir silika, emas, perak, kobalt, mangan, batu bara dan aspal buton.
Perkebunan dan kehutanan menempati posisi kedua dengan total Rp31,12 triliun pada kuartal I-2025. Perinciannya, kelapa sawit Rp15,26 triliun; kayu log Rp11,79 triliun; karet 3,08 triliun; dan lainnya Rp0,99 triliun. Adapun, komoditas lainnya meliputi pala, kelapa, kakao dan biofuel.
Pada posisi ketiga adalah minyak dan gas bumi dengan total Rp6,55 triliun pada kuartal I-2025. Perinciannya, minyak bumi Rp3,13 triliun dan gas bumi Rp3,42 triliun.
Perikanan dan kelautan menempati posisi keempat dengan total Rp1,03 triliun pada kuartal I-2025. Komoditasnya termasuk garam, ikan tuna, cakalang, tongkol, udang, rumput laut, rajungan dan tilapia.
Realisasi investasi pada kuartal I-2025 mencapai Rp465,2 triliun. Angka tersebut meningkat 2,7% secara kuartalan atau naik 15,9% secara tahunan.
(ain)






























