Meskipun Akio adalah Chairman Toyota Motor, kepemilikan langsungnya atas perusahaan tersebut kurang dari 1%, sementara Toyota Industries memiliki 9,1% saham di perusahaan pembuat mobil tersebut.
Pembelian tersebut akan memperkuat kepemilikan dan pengaruh Akio atas grup Toyota yang lebih luas, yang mencakup pemasok dan saham di bisnis lain, termasuk perusahaan pembuat mobil pesaing.
Kesepakatan tersebut akan berada di antara pembelian terbesar yang pernah tercatat secara global. Diskusi masih berlangsung dan kesepakatan tersebut mungkin tidak akan berlanjut dalam bentuk saat ini, atau tidak akan berlanjut sama sekali.
Dalam sebuah pernyataan, Toyota Motor mengatakan bahwa pihaknya sedang mempertimbangkan berbagai kemungkinan, termasuk investasi parsial di Toyota Industries, tetapi belum ada yang diputuskan.
Toyota Industries mengatakan dalam sebuah pernyataan melalui pos-el bahwa perseroan sedang mempertimbangkan semua kemungkinan, termasuk kebijakan modal, untuk meningkatkan nilai perusahaan grup tersebut, tetapi belum ada keputusan yang dibuat.
Preseden Seven & i
Proposal pembelian Toyota Industries muncul beberapa bulan setelah gagalnya tawaran serupa untuk mengambil alih perusahaan ritel Jepang Seven & i Holdings Co.
Dipimpin oleh keluarga pendirinya, Ito, kegagalan rencana tersebut karena kurangnya pendanaan telah meningkatkan peluang pengambilalihan oleh pesaingnya dari Kanada, Alimentation Couche-Tard Inc.
Liberalisasi arus modal di negara tersebut, bersama dengan dorongan untuk tata kelola yang lebih baik dan akuntabilitas kepada pemegang saham, telah menantang hubungan yang telah lama terjalin antara manajemen dan pemangku kepentingan yang menekankan stabilitas.
“Meskipun kami telah melihat pelepasan kepemilikan silang dalam grup Toyota selama dua tahun terakhir, kami telah berfokus pada Toyota Industries sebagai ‘bos terakhir’ reformasi tata kelola perusahaan,” kata Masahiro Akita, analis ekuitas yang berbasis di Tokyo di Bernstein, dalam sebuah catatan yang menanggapi laporan Bloomberg.
“Meningkatnya fokus regulasi dan pasar pada tata kelola perusahaan akan memicu penataan kembali struktur pencatatan induk-anak perusahaan, termasuk Toyota dan Toyota Industries.”
Jika tawaran Toyota Industries berlanjut, pembiayaan akan terdiri dari investasi pribadi oleh Akio Toyoda, bersama dengan pinjaman dari Mitsubishi UFJ Financial Group Inc. dan bank-bank besar Jepang lainnya, kata salah satu sumber.

Akio, 68 tahun, mengundurkan diri sebagai kepala eksekutif Toyota Motor pada tahun 2023 setelah memimpin bisnis keluarga tersebut selama 14 tahun, dan menyerahkan jabatan tersebut kepada kepala Lexus saat itu, Koji Sato.
Meski begitu, cucu pendiri perusahaan mobil tersebut memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap perusahaan tersebut.
Dukungan Menurun
Namun, dalam beberapa tahun terakhir, dukungan pemegang saham Toyota Motor terhadap Toyoda telah berkurang.
Lebih dari seperempat suara yang diberikan menentang pengangkatannya kembali, sebagian karena penanganan sertifikasi keselamatan kendaraan oleh perusahaan tersebut. Persentase suara setujunya turun menjadi 72%, dari 85% dan 96% dalam dua tahun sebelumnya.

Terlepas dari semua penolakan itu, desakan Toyoda agar Toyota tetap pada jalurnya dengan strategi "multi-jalur" yang menyisakan ruang bagi mesin hibrida gas-listrik mulai membuahkan hasil.
Perusahaan tersebut telah memperluas keunggulannya sebagai produsen mobil terlaris di dunia seiring melambatnya transisi industri yang lebih luas ke kendaraan listrik sepenuhnya.
Dengan nilai ¥42,5 triliun, Toyota adalah perusahaan otomotif paling berharga kedua di dunia, setelah Tesla Inc.
Tidak jelas apakah pembelian Toyota Industries yang sukses akan mengubah partisipasi Toyoda di dewan direksi produsen mobil tersebut.
Meskipun sekarang lebih kecil dan kurang dikenal daripada raksasa otomotif tersebut, Toyota Industries memiliki posisi suci dalam sejarah keluarga Toyoda.
Sejarahnya bermula 135 tahun yang lalu, ketika Sakichi menyempurnakan desain alat tenun untuk memproduksi tekstil, yang pada saat itu merupakan ekspor penting bagi Jepang. Putranya, Kiichiro, mendirikan Toyota Motor pada 1937.
Kedua perusahaan tersebut masih saling terkait erat. Toyota Motor dan afiliasinya memiliki sekitar 38% saham di Toyota Industries, sementara Toyota Fudosan Co, perusahaan real estat yang menjadikan Akio sebagai ketuanya, memiliki 5%.
(bbn)