Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta - Pendiri Microsoft Bill Gates menyatakan kecerdasan buatan (AI) berpotensi menjadi solusi atas krisis tenaga kerja global, terutama dalam sektor kesehatan dan pendidikan di negara-negara berkembang. 

Menurut Gates, AI akan memiliki kemampuan untuk menggantikan berbagai pekerjaan, baik yang bersifat kerah putih maupun kerah biru. Ia mencontohkan, robot di masa depan akan memiliki kemampuan motorik yang canggih, cukup untuk mengerjakan pekerjaan fisik seperti bekerja di pabrik, konstruksi, hingga membersihkan kamar hotel.

"Dengan begitu, kita akan mampu memproduksi barang dan jasa dalam jumlah besar. Kita selalu mengalami kekurangan—dokter, guru, pekerja pabrik—namun kekurangan seperti itu kelak akan hilang." ujar Gates dalam perbincangannya di podcast People by WTF, dikutip Selasa (22/4/2025). 

Gates dalam pandangannya juga menyebut jika 20 hingga 30 tahun mendatang, AI akan membawa perubahan struktural yang sangat besar terhadap sistem ekonomi dan sosial. Ia menambahkan, perubahan ini akan memberikan lebih banyak waktu luang bagi masyarakat, termasuk kemungkinan pensiun dini atau jam kerja yang lebih singkat.

Gates juga menekankan bahwa ketersediaan AI akan membuat kecerdasan menjadi sumber daya yang murah dan melimpah, seperti halnya komputasi saat ini. Ia mencontohkan, saat ini pun negara seperti India memiliki lebih banyak dokter dibanding Afrika, namun dalam hal ini tetap belum cukup. 

"AI akan hadir dan menyediakan kemampuan setara ‘IQ medis’, dan tidak akan ada lagi kekurangan itu," jelasnya. 

Lebih jauh, Gates menyoroti perubahan ini mungkin akan menantang konsep kapitalisme konvensional, yang selama ini bergantung pada prinsip kelangkaan. Dalam sistem tersebut, harga ditentukan oleh keterbatasan sumber daya dan daya beli pasar. 

Namun, dengan AI yang mampu menggantikan peran manusia dalam banyak hal, paradigma ini dinilai perlu dipikirkan ulang.

"Selama ini, pasar bekerja berdasarkan kelangkaan—harga muncul karena sumber daya terbatas. Anda bisa mempekerjakan seseorang karena bersedia membayar lebih dari yang lain," kata Gates. 

"Jadi sekarang, saya berusaha memahami seperti apa dunia masa depan itu. Ini belum menjadi fokus utama saya, tetapi saya senang berdiskusi dengan para ahli tentang bagaimana ekonomi akan berfungsi, dan bagaimana kita akan memilih untuk menggunakan kebebasan baru yang akan datang," jelasnya. 

Meski Gates mengakui membayangkan dunia tanpa keterbatasan bukan hal yang mudah, di mana ia sendiri mengaku telah menghabiskan hampir 70 tahun hidup dalam dunia yang dibentuk oleh kelangkaan. Namun ia percaya, generasi mendatang—termasuk anak dan cucunya—akan hidup di dunia yang jauh berbeda.

"Tapi 30 tahun bukan waktu yang lama. Anak-anak dan cucu saya akan menghabiskan sebagian besar hidup mereka di dunia yang sangat berbeda dari hari ini."

(ain)

No more pages