Logo Bloomberg Technoz

Pembangkit batu bara ini dioperasikan oleh PT Cirebon Electric Power (CEP), usaha patungan antara Marubeni Corporation, Indika Energy, Korean Midland Power (KOMIPO), dan Samtan Corporation.

PLTU yang persisnya berlokasi di Kanci, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat itu telah beroperasi sejak Juli 2012. CEP juga punya proyek pengembangan unit baru dengan daya setrum 1x1.000 MW dengan teknologi yang lebih efisien, ultra-supercritical. 

“Kalau ada uang yang murah, ada dana yang murah, teknologi yang murah, kita akan cepat [pensiun dini]. Tapi kalau teknologinya mahal, uangnya lambat, nanti kita pikir-pikir lagi,” kata Bahlil. 

Rencana transaksi proyek penghentian dini PLTU Cirebon-1 itu bakal menggunakan skema Energy Mechanism Transition (ETM). Transaksi ini digawangi oleh ADB bekerja sama dengan pemerintah, investor swasta, hingga filantropis.

Penghentian dini diperkirakan membutuhkan dana US$300 juta atau setara Rp4,6 triliun.

Hingga saat ini, belum diketahui secara pasti total dana yang dibutuhkan. Namun, dokumen comprehensif investment and policy plan (CIPP) program Just Energy Transition Partnership (JETP) memperkirakan dana pensiun dini PLU Cirebon-1 mencapai US$ 300 juta atau setara Rp4,6 triliun.

Peresmian pensiun dini PLTU ini ditandai setelah adanya perjanjian kerangka kerja tidak mengikat oleh operator pembangkit PT Cirebon Electric Power (CEP), PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) dan Otoritas Investasi Indonesia (INA) di sela KTT COP28, Dubai, Uni Emirat Arab (UEA) pada Minggu (3/12/2023).

(mfd/naw)

No more pages