Sementara itu, Indonesia mencatatkan surplus neraca perdagangan dengan AS sebesar US$4,32 miliar pada Januari-Maret 2025. Angka ini lebih tinggi dibandingkan dengan US$3,61 miliar pada periode yang sama pada tahun sebelumnya.
Amalia juga mengatakan bahwa AS mendominasi pangsa ekspor Indonesia untuk produk pakaian dan alas kaki. Dari seluruh ekspor pakaian dan aksesorinya, pangsa ekspor ke AS adalah 63,4%. Untuk pakaian dan aksesorinya yang bukan rajutan, pangsa pasar ekspor Indonesia ke AS adalah 42,96%. Terakhir, alas kaki, ekspor ke AS memberikan pangsa 34,16% terhadap total ekspor alas kaki.
Daftar Komoditas Unggulan Indonesia ke AS pada Januari-Maret 2025:
1. Mesin dan perlengkapan elektrik
- Nilai: US$1,22 miliar
- Pangsa: 16,71%
2. Alas kaki
- Nilai: US$657,9 juta
- Pangsa 9,01%
3. Pakaian dan aksesorinya (rajutan)
- Nilai: US$629,25 juta
- Pangsa 8,61%
4. Pakaian dan aksesorinya (bukan rajutan)
- Nilai: US$568,46 juta
- Pangsa: 7,78%
5. Lemak dan minyak hewan/nabati
- Nilai: US$507,19 juta
- Pangsa: 6,94%
6. Perabotan dan alat penerangan
- Nilai: US$410,48 juta
- Pangsa: 5,62%
7. Karet dan barang dari karet
- Nilai: US$397,61 juta
- Pangsa: 5,44%
8. Ikan dan udang
- Nilai: US$287,34 juta
- Pangsa: 3,93%
9. Mesin dan peralatan mekanis
- Nilai: US$244,5 juta
- Pangsa: 3,35%
10. Kakao dan olahannya
- Nilai: US$235,94 juta
- Pangsa: 3,23%
11. Lainnya
- Nilai: US$2,14 miliar
- Pangsa: 29,37%
(lav)































