Logo Bloomberg Technoz

Sabtu malam, sebuah serangan udara Israel terhadap sekelompok warga sipil di barat Nuseirat, Gaza tengah, menewaskan satu orang, menurut Rumah Sakit Al-Awda.

Sayap militer Hamas, Brigade Qassam, mengklaim telah menyergap pasukan Israel yang beroperasi di timur kawasan al-Tuffah, Kota Gaza.

Israel bersumpah akan meningkatkan serangan di seluruh Gaza dan menduduki zona-zona “keamanan” besar secara permanen di dalam wilayah pesisir kecil berpenduduk lebih dari 2 juta jiwa tersebut. Sementara itu, Hamas menuntut agar pasukan Israel menarik diri sepenuhnya dari wilayah Gaza.

Warga Palestina memeriksa kerusakan usai serangan udara Israel di permukiman Shejaiya, sebelah timur Gaza, Selasa (18/3/2025). (Ahmad Salem/Bloomberg)

Selama enam minggu terakhir, Israel juga telah memberlakukan blokade terhadap Gaza, kembali menghentikan masuknya makanan dan barang-barang kebutuhan pokok lainnya.

Pekan ini, organisasi bantuan kemanusiaan memperingatkan bahwa ribuan anak-anak mengalami malnutrisi dan mayoritas warga hanya bisa makan satu kali sehari karena stok pangan semakin menipis, menurut laporan PBB.

Kepala Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk kawasan Mediterania Timur, Dr. Hanan Balkhy, pada Jumat lalu mendesak Duta Besar AS yang baru di Israel, Mike Huckabee, untuk mendorong Israel membuka blokade agar obat-obatan dan bantuan kemanusiaan bisa masuk ke Gaza.

"Saya berharap dia mau masuk dan melihat langsung situasinya," kata Balkhy.

Perang dimulai saat militan yang dipimpin Hamas menyerang wilayah selatan Israel pada 7 Oktober 2023, menewaskan sekitar 1.200 orang dan menculik 251 orang. Mayoritas sandera telah dibebaskan melalui kesepakatan gencatan senjata atau perjanjian lainnya. Saat ini, Hamas masih menahan 59 sandera, 24 di antaranya diyakini masih hidup.

Serangan balasan Israel sejak saat itu telah menewaskan lebih dari 51.000 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, menurut data Kementerian Kesehatan Gaza.

Perang ini telah menghancurkan sebagian besar wilayah Gaza serta sistem produksi pangannya. Sekitar 90% populasi telah mengungsi, dengan ratusan ribu warga tinggal di kamp tenda dan bangunan yang hancur.

Di Israel, tekanan terhadap Netanyahu terus meningkat, baik dari keluarga para sandera dan pendukung mereka, maupun dari kalangan tentara cadangan dan veteran militer Israel yang mulai mempertanyakan kelanjutan perang setelah Israel membatalkan gencatan senjata bulan lalu. Dalam pernyataannya, Netanyahu mengklaim bahwa Hamas telah menolak proposal terbaru Israel untuk membebaskan separuh dari para sandera sebagai imbalan atas kelanjutan gencatan senjata.

(del)

No more pages