Hari-hari Berat untuk IHSG, Tak Stabil Dampak Perang Tarif
Muhammad Fikri
11 April 2025 07:39

Bloomberg Technoz, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) rebound sebanyak 4,79% ke level 6.254,02 pada penutupan pasar perdagangan kemarin, Kamis (10/3/2025). Namun hari ini, IHSG berpotensi terkoreksi setelah bursa saham Amerika Serikat (AS) dini hari tadi dan Asia pagi ini terkoreksi merespons dinamika perang tarif.
Indeks S&P 500 turun 3,5%, indeks Nasdaq tertekan 4,31% dan Dow Jones terkoreksi 2,5% dini hari tadi menghapus sebagian kenaikkan hari sebelumnya. Sementara di Asia, pagi ini bursa Asia mengekor mengalami tekanan, dimana indeks Nikkei 225 drop 5% lebih, indeks Kospi drop 1,89% dan bursa Australia ASX 200 drop 2,15%.
Ini yang membuat IHSG diprediksi tertekan pada hari ini. Selain itu, pasar obligasi AS juga mengalami tekan setelah ketegangan tarif lebih lanjut antara AS dan China yang memicu pergerakan saham di pasar global. Hal tersebut berdampak pada harga komoditas, mata uang, hingga bursa saham Asia.
Secara teknikal, MNC Sekuritas memprediksi indeks saham berada di awal wave B dengan peluang melanjutkan penguatan di antara 6,376-6,510 pada hari ini. Namun, indeks saham juga berpotensi kembali tertekan hingga di posisi antara 5,633-5,770 dengan titik terendah di posisi 5,742.
“Pada skenario hitam (worst case) diperkirakan sedang berada pada bagian dari wave (iii) dari wave [v] sehingga masih terdapat potensi koreksi dimana IHSG akan mengarah ke 5,633-5,770.,” tulis MNC Sekuritas dalam risetnya, Jumat (11/4/2025)