Sudaryono mengklaim kebijakan ini nantinya berguna untuk memutus panjang rantai impor demi kebutuhan masyarakat. Nantinya, dengan harga yang bisa ditekan karena proses yang mudah dan harga murah, maka yang menikmati rakyat Indonesia.
"Sebab nanti orang (ketika) dikasih kuota, dikasih kuota dia jualan lagi, dijual lagi, baru end-usernya tuh mungkin turunan ketiga keempat kan artinya ada penambahan harga," ujar dia.
Untuk teknis pengajuan impor, lanjut Sudaryono, nantinya pengusaha maupun asosiasi diperkenankan untuk meminta langsung ke Kementerian Pertanian, ataupun Kementerian Perdagangan.
"Sehingga efisien, sehingga harga pangan kita, khusus yang impor turun, masyarakat bisa menikmati protein dengan harga yang lebih rendah, kan begitu.
Terkait dengan perlindungan terhadap usaha dalam negeri, pemerintah menjamin akan tetap memberikan perlindungan. Penghapusan kuota impor, jelas dia, buka berarti impor akan dibuka seluas-luasnya.
"Bukan kemudian industri yang di dalam negeri mati, enggak. Kita tetap harus swasembada, yang bisa diproduksi di dalam negeri, diproduksi di dalam negeri. Hilirisasi tetap jalan. Ya lapangan pekerjaannya ada, industrinya hidup di Indonesia," ujar dia.
Presiden Prabowo Subianto meminta penghapusan kuota impor terhadap komoditas yang menyangkut hajat hidup orang banyak. Kepala Negara menegaskan telah memberi instruksi kepada menteri terkait untuk menghapus regulasi terebut.
Hal tersebut disampaikan Prabowo dalam Sarasehan Ekonomi yang digelar di Menara Mandiri, merespons pertanyaan yang diajukan oleh perwakilan asosiasi pengusaha dan sejumlah ekonom. Menurut Prabowo, regulasi kuota impor justru menghambat kelancaran perdagangan.
“Akan tetapi, yang jelas, Menko kemarin, Menteri Keuangan, Gubernur BI ada, Ketua DEN ada. Saya sudah kasih perintah untuk hilangkan kuota-kuota impor. Terutama untuk barang-barang yang menyangkut hajat hidup orang banyak. Siapa yang mampu, siapa yang mau impor, silahkan, bebas. Tidak lagi kita tunjuk-tunjuk hanya ini yang boleh, itu tidak boleh,” kata Prabowo, dikutip Rabu (9/4/2025).
(ain)




























