Logo Bloomberg Technoz

Sekadar catatan, BEI mengubah rasio pelaksanaan penghentian sementara perdagangan Efek dan batasan persentase Auto Rejection Bawah (ARB) dan mulai berlaku Selasa, 8 April 2025, dengan rincian:

  1. Batas persentase trading halt 30 menit dinaikkan dari 5% menjadi 8%.
  2. Periode penghentian sementara perdagangan lanjutan selama 30 menit jika pelemahan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) lebih dari 15%.
  3. Persentase suspensi saat IHSG alami penurunan lebih dari 20% dengan ketentuan; sampai akhir perdagangan sesi atau lebih dari satu sesi pasca memperoleh persetujuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Bhima menambahkan bahwa imbauan pemerintah untuk investor domestik masuk saat situasi pasar saham turun, lebih cenderung sebagai bentuk penenangan situasi di tengah pengenaan tarif resiprokal sebesar 32% oleh AS terhadap Indonesia.

Meski demikian, ia menilai peran penting Bank Indonesia dalam menjaga stabilitas, terutama melalui intervensi menggunakan cadangan devisa, dapat memunculkan optimisme bagi investor domestik untuk mempertimbangkan re-entry ke pasar.

"Karena untungnya cadangan devisa kita [Indonesia] memang masih besar sekali. Masih US$150-an miliar, sebelum adanya perang tarif. Jadi rupiahnya, oke melemah, tapi masih bisa ditahan. Mungkin itu juga mendorong optimisme investor domestik," jelas Bhima.

    Adapun sebelumnya, Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa menyebut saat ini adalah yang tepat untuk terjun beli saham dengan data sejumlah indikator positif terkait kondisi perekonomian nasional.

    Salah satunya, pergerakan IHSG yang tidak mencerminkan fundamental ekonomi yang kuat. "Jadi kalau suka main saham, sekarang good time to buy." Purbaya menyebut kondisi IHSG saat ini hanya overreacting market semata.

    Ancaman Tarif Trump 104% ke China, Saham RI Bisa Kejang Lagi

    Donald Trump memang tengah bersiap mendorong kebijakan tarif lebih besar, sekitar 104% ke China, membuat aksi balasan Washington-Beijing diprediksi masih akan berlangsung lama. Hal yang bisa saja menyeret kembali pasar saham domestik ke tren bearish cukup dalam.

    Sebelumnya pemerintah telah mencoba upaya menenangkan pasar lewat pertemuan pejabat eksekutif dengan para pelaku pasar kala pembukaan perdagangan pasar modal pasca libur Lebaran, Selasa (8/4/2025).

    "Iya sebenarnya lebih menenangkan situasi. Karena kan dampak langsung dari tarif resiprokal, apalagi [AS] mengenakan 104% tarif ya ke China kan total semua. Jadi itu kan sebenarnya dampaknya [perdagangan] baru akan terasa pasca 9 April ini. Jadi beberapa investor juga masih wait and see dulu," kata Bhima.

    Sekadar catatan saja IHSG menutup perdagangan Sesi I di zona merah. IHSG melemah 19,71 poin atau memerah 0,33% ke level 5.976,42 pada Rabu (9/4/2025). Saham MDKA, SMGR, hingga INDF jadi pemberat. Pada Sesi I IHSG berfluktuatif cepat hingga melanjutkan sesi pelemahan di zona merah dengan penurunan terdalam menyentuh 5.961,71. 

    Berkaca pada hal tersebut, Bhima memandang investor emerging market akan menunggu hasil dari negosiasi sejumlah negara yang terdampak tarif respirokal oleh Presiden AS Donald Trump. 

    "Jadi masih melihat efektivitas negosiasinya. Seberapa cepat, selama itu merubah kebijakannya karena ada negosiasi-negosiasi yang berjalan. Nah, itu yang masih jadi salah satu konsep," tegas Bhima.

    (prc/wep)

    No more pages