"Banyak hal sekarang bergantung pada respons China. Pembalasan keras dari otoritas China bisa semakin merusak sentimen investor, kecuali jika disertai dengan stimulus domestik yang besar—bukan hanya janji-janji kebijakan."
China bersikeras akan "berjuang sampai akhir" dalam menghadapi tarif terbaru, menyebut eskalasi tersebut sebagai "kesalahan di atas kesalahan."
Perang dagang memberikan ujian bagi kemampuan China untuk mendorong pasar saham lebih tinggi selama masa-masa penuh gejolak.
Saat Trump mengabaikan sebagian besar dampak pasar, Beijing melakukan segala cara: melonggarkan cengkeramannya pada mata uang, menjanjikan pinjaman untuk dana negara, melonggarkan aturan investasi untuk perusahaan asuransi, dan beralih ke sekelompok dana yang didukung negara untuk membeli saham dan dana yang diperdagangkan di bursa.
Arus masuk ke ETF yang terkait dengan tim nasional mencapai 87 miliar yuan (US$11,9 miliar) pada Selasa, mencapai rekor sepanjang masa untuk hari kedua berturut-turut. Ini menunjukkan dana negara turun tangan secara massal untuk menopang pasar.
Media pemerintah China menyuarakan nada kemenangan karena langkah-langkah ini membantu mendorong pasar lebih tinggi pada Selasa.
China Securities Journal mengatakan pihak berwenang mengembangkan pendekatan yang lebih optimal untuk menstabilkan pasar, dan masih memiliki ruang untuk meningkatkan kepercayaan investor. Shanghai Securities News berbicara mengenai tahap baru dalam pembangunan mekanisme stabilisasi pasar modal China.
Namun, sentimen investor masih di ujung tanduk. Menurut media lokal, pialang sekuritas China meningkatkan pemantauan pada bisnis pembiayaan margin mereka sebagai respons terhadap volatilitas. Investor asing menyerukan program stimulus fiskal yang besar untuk mengimbangi dampak buruk dari tarif.
Perdana Menteri Tiongkok Li Qiang mengatakan negaranya memiliki banyak paket kebijakan untuk "sepenuhnya mengimbangi" guncangan eksternal yang negatif. Bloomberg News sebelumnya melaporkan Beijing sedang mempertimbangkan akan menambah stimulus untuk mengatasi guncangan tersebut.
Bursa saham di seluruh dunia anjlok terdampak tarif Trump, di mana S&P 500 turun lebih dari 15% tahun ini. Namun, Trump terus menggembar-gemborkan hal-hal positifnya, mengatakan ia memprediksi pungutan tersebut akan mendatangkan pendapatan bagi Departemen Keuangan AS dan melindungi industri-industri penting.
Yuan offshore China mencapai level terlemahnya pada Selasa karena bank sentral melonggarkan cengkeramannya. Mata uang ini menembus level yang diawasi ketat di 7,20 yuan per dolar, yang oleh banyak trader dilihat sebagai garis merah yang lemah. Bank sentral kembali melemahkan penetapan tersebut pada Rabu.
(bbn)





























